Adapun untuk pewarna, ia sering kali membeli warna-warna dasar untuk kemudian dicampur buat menghasilkan warna lain.
Jadi, ia tidak membeli warna tertentu, sehingga bisa meminimalkan anggaran untuk bahan baku.
"Untuk pewarna, saya beli warna-warna dasar dan nanti bisa dioplos supaya dapat warna yang diinginkan," ungkap Iwing.
Sementara itu untuk berbelanja bahan baku, Iwing tidak langsung pergi ke Yogyakarta dan Solo.
Ia sudah berlangganan supplier atau pemasok, dan merekalah yang mendatanginya.
Tak hanya datang langsung, pemasok juga kerap mengirimkan barang ke Iwing melalui ekspedisi.
"Jadi saya tidak perlu datang langsung ke supplier, justru supplier yang datang langsung ke rumah saya," pungkas Iwing.
Demikian sumber modal dan bahan baku untuk menjalankan ide usaha batik.
Cara yang dilakukan oleh Iwing Sulistiyawati bisa Kawan Puan ikuti untuk mengembangkan bisnis batik agar lebih cuan.
Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Ide Usaha Batik untuk Pemula, Pahami Motif Kain!
(*)