Kali Kedua Misi ke Kutub Utara Putri Handayani Gagal
Bagi Putri, kabar penundaan misi ke Kutub Utara ini menjadi kali kedua dalam dua tahun berturut-turut.
"Tahun lalu saya rencananya pergi ke Kutub Utara, tapi karena Norway Aviation tidak mengizinkan Barneo AG terbang, makanya di-cancel," ucapnya.
Selama ini, jalur ke Kutub Utara lebih kerap dilakukan lewat Norwegia. Sedangkan jalur Rusia baru pertama kalinya dibuka di 2024.
Pelarangan dan pembatalan ekspedisi ke Kutub Utara dalam kurun waktu enam tahun terakhir disebabkan oleh beberapa hal.
Termasuk di antara penyebabnya adalah kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina (perang), faktor alam dan cuaca akibat perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.
Akibatnya, ekspedisi pertama penjelajah Indonesia ke Kutub Utara bertajuk Kartini 8 - Arctic Expedition mengalami pembatalan juga.
Kabar resmi terkait pembatalan ekspedisi ke Kutub Utara ini datang pada 11 April 2024, saat Putri yang jadi satu-satunya penjelajah Indonesia, dalam penerbangan menuju Doha, Qatar, untuk lanjut terbang ke Moskow, Rusia.
Di sisi lain, satu-satunya perusahaan yang memiliki layanan perjalanan ke Kutub Utara sekaligus operator Barneo Ice Camp adalah Barneo AG.
Barneo AG sejatinya adalah perusahaan Rusia yang beroperasi sejak 2002 di Longyearbyean, Svalbard, Norwegia.
Walaupun kepemilikannya per hari ini adalah warga Swedia, namun karena berbagai alasan geopolitik itu pula membuat ruang gerak Barneo AG terbatas.
Kartini 8 - Arctic Expedition rencananya dimulai dari sebuah base camp di atas Samudra Arktik yang membeku bernama Barneo Ice Camp. Total ekspedisi memakan waktu sekitar setengah bulan.
Pembatalan resmi dari Barneo AG dengan alasan kerusakan landasan pacu membuat Jelajah Putri melakukan evaluasi dan penjadwalan ulang.
Baca Juga: Pendaki Putri Handayani Siap Ekspedisi ke Antartika, Ini Misi yang Dibawa
(*)