Ini Pentingnya Menyelaraskan Skill dengan AI untuk Perluas Karier

Arintha Widya - Sabtu, 27 April 2024
Ilustrasi: Menyelaraskan skills kerja dengan kemampuan menggunakan AI
Ilustrasi: Menyelaraskan skills kerja dengan kemampuan menggunakan AI Freepik

Parapuan.co - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak dapat dimungkiri terus berkembang dan memengaruhi cara pandang orang terhadap sebuah pekerjaan.

Keberadaan AI di satu sisi memberikan rasa optimisme di mana manusia akan terbantu dalam melakukan pekerjaan di berbagai bidang.

Sementara di sisi lain, banyak yang menganggap bahwa AI dapat "menyingkirkan" manusia dari bidang-bidang pekerjaan tertentu.

Untuk itu, penting bagi angkatan kerja modern kini untuk bisa mengantisipasi kesenjangan bakat antara manusia dengan AI, yaitu melalui peningkatan keterampilan.

Hal ini diungkap oleh Project Management Institute (PMI), program dan manajemen portofolio terkemuka dunia, yang baru saja merilis laporan terbarunya mengenai Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 (Job Trends 2024 Report).

Laporan seperti yang disebut dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN ini menyoroti bagaimana kecerdasan buatan menjadi pemicu besar perubahan.

Antara lain mengubah cara orang memandang pekerjaan dan karier, serta bagaimana para professional project dapat meningkatkan karier dan daya beli mereka.

Salah satu caranya ialah dengan mengidentifikasi kesenjangan bakat dan mengetahui keterampilan mana yang paling dibutuhkan.

Job Trends 2024 Report juga menunjukkan bagaimana inovasi dan digitalisasi membuka peluang karier luas bagi para profesional.

Baca Juga: Meski AI Berkembang Pesat, 7 Pekerjaan Ini Tetap Butuh Sentuhan Manusia

Terutama generasi muda yang berpendidikan, yang diharapkan akan terus mengembangkan keterampilan mereka.

Di berbagai sektor, teknologi informasi (IT) memainkan peran kunci dalam transformasi industri yang berkelanjutan.

Di Indonesia, contohnya, terlihat dalam komitmen produsen otomotif untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik (EV) sesuai peraturan pemerintah.

Oleh karena itu, pemangku kepentingan perlu meningkatkan pembelajaran dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Menariknya, di tengah upaya dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja, para profesional semakin terpapar pada peran penting AI dalam lanskap kerja modern.

Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di seluruh dunia, para karyawan di Asia Pasifik percaya bahwa kolaborasi AI dan manusia dapat memberikan manfaat karier lebih banyak.

Laporan Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 mencatat bahwa 33 persen dari angkatan kerja global telah menggunakan AI untuk mendukung pekerjaan mereka.

Sementara itu, ada serangkaian temuan lain yang menarik dari laporan Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 tentang pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja, terutama di wilayah Asia Pasifik, untuk memperluas peluang karier profesional mereka di era digital.

Beberapa temuan global tentang bagaimana AI mengubah angkatan kerja global adalah:

Baca Juga: Tingkatkan Skill Kamu, Coba 8 Pelatihan AI Gratis dari Google Ini

1. Sebanyak 82 persen dari para pemimpin senior percaya bahwa adopsi AI akan mempengaruhi bagaimana proyek dijalankan di perusahaan dalam lima tahun mendatang.

Hasil survei memperkuat optimisme ini, dengan 91 persen responden percaya bahwa AI akan berdampak signifikan pada profesi management project.

2. Permintaan akan pekerja terampil yang dapat memanfaatkan AI meningkat secara signifikan.

Salah satu contohnya adalah adanya lonjakan 2.000 persen dalam posting-an pekerjaan yang merujuk pada keterampilan penguasaan AI generatif dari Maret hingga September 2023.

3. Masih ada kesenjangan yang cukup besar dalam kurva pembelajaran mengenai adopsi AI, di mana perusahaan hanya menawarkan kepada 13 persen karyawan untuk mempelajari manfaat teknologi terkait.

Namun, laporan serupa mengungkapkan bahwa 21 persen dari para profesional mengaku selalu atau sering menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan mereka.

Hal ini karena adopsi AI dapat menjadi kunci untuk menyelaraskan dan mentransformasi pelaksanaan projek pada tingkat manajerial.

Pada akhirnya, tenaga kerja dituntut untuk tetap relevan dalam meningkatkan keterampilan penggunaan AI guna mencapai peluang kerja yang lebih luas.

Sejalan dengan temuan studi ini, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) juga mendorong tenaga kerja untuk terus meningkatkan keterampilan dan pembelajaran untuk meningkatkan sensitivitas dan keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

Baca Juga: Setelah ChatGPT, Ini 5 Tren Teknologi AI Tahun 2024 dan Kegunaannya

"Indonesia memiliki populasi anak muda yang terus berkembang. Dengan 70,72 persen penduduk dalam usia produktif (15 hingga 64 tahun), Indonesia menikmati bonus demografis," papar So Hyun Kang, Direktur Regional PMI, PMI Asia Pasifik.

"Banyak profesional muda melihat keterampilan manajemen proyek sebagai kunci pertumbuhan karier," imbuhnya.

"PMI berkomitmen untuk memberdayakan mereka dengan sertifikasi, alat, dan dukungan bersama pemangku kepentingan untuk pengembangan karier jangka panjang," tutupnya.

Wah, tidak disangka keterampilan manajemen proyek juga perlu didukung oleh kemampuan menggunakan AI, ya.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat