Parapuan.co – Biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya.
Selain dipicu oleh inflasi, kenaikan juga disebabkan oleh peningkatan permintaan akan layanan pendidikan yang berkualitas, serta biaya operasional institusi pendidikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Oleh sebab itu, orangtua perlu segera menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini.
Persiapan dana yang matang membuat anak dapat mengakses pendidikan yang berkualitas tanpa membebani keuangan orangtua di masa depan.
Umumnya, orangtua menyiapkan dana pendidikan anak dengan cara menabung di rekening bank.
Namun, cara tersebut nyatanya kurang efektif lantaran tabungan rentan terkena inflasi. Sementara itu, bunga tabungan perbankan umumnya jauh lebih rendah dibanding kenaikan tingkat inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
Agar uang yang dimiliki tetap memiliki nilai yang tinggi di masa depan, orangtua bisa mencoba program investasi untuk mengumpulkan dana pendidikan.
Khusus untuk pemula, salah satu program investasi yang aman, minim risiko, dan fleksibel adalah reksa dana. Modal yang diperlukan untuk berinvestasi di instrumen ini juga ramah kantong, yakni mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
Dibandingkan dengan menabung biasa, investasi di reksa dana juga dapat melindungi aset dari risiko inflasi.
Agar imbal hasil yang didapat sesuai dengan keinginan, orangtua perlu cermat dalam menentukan jangka investasi sesuai jangka waktu yang diinginkan.
Lalu, bagaimana cara mengumpulkan dana pendidikan menggunakan investasi reksa dana? Berikut panduannya.
- Investasi jangka pendek
Jika dana pendidikan hanya membutuhkan durasi pendek seperti satu sampai dua tahun, orangtua bisa memilih produk reksa dana dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang dengan nilai yang cenderung stabil tetapi mampu memberi imbal hasil melebihi rekening tabungan perbankan.
Biasanya, investasi jangka pendek ini dibutuhkan untuk menyiapkan dana pendidikan anak di jenjang TK atau SD dalam waktu dekat.
- Investasi jangka menengah
Jika dana pendidikan akan digunakan dalam kurun waktu menengah atau sekitar dua sampai tiga tahun mendatang, orangtua bisa memilih produk reksa dana yang mempunyai tingkat risiko atau fluktuasi moderat.
Maksudnya, risiko produk reksa dana harus lebih rendah dari saham, tapi tetap mampu memberi peluang keuntungan melebihi tingkat inflasi.
Rekomendasi produk reksa dana yang bisa dipilih untuk investasi jangka menengah ini adalah reksa dana pendapatan tetap.
Namun, orangtua juga bisa mempertimbangkan untuk memilih produk reksa dana campuran yang mampu memberi potensi return relatif tinggi, tapi risikonya masih di bawah reksa dana saham.
- Investasi jangka panjang
Jika investasi dilakukan untuk jangka panjang atau di atas 5 tahun, reksa dana saham bisa menjadi pilihan.
Dengan waktu yang panjang, fluktuasi nilai reksa dana saham tergolong tinggi dan lebih mungkin ditoleransi oleh investor.
Dibandingkan produk reksa dana lainnya, reksa dana jenis ini juga mampu memberi peluang keuntungan yang paling tinggi dan dapat dijadikan sebagai booster dana pendidikan agar berhasil terkumpul sesuai rencana.
Itulah panduan menentukan jenis investasi reksa dana yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan durasi investasi. Untuk melihat penyedia layanan investasi berizin resmi, orangtua bisa mengecek daftar penyedia tersebut di situs web Cermati Invest.
*Artikel ini hanya bersifat referensi, pastikan orangtua telah memahami kelebihan, kekurangan, serta risiko berinvestasi reksa dana sebelum membuat keputusan.