Masa Pakai Belum Habis, Ini Tanda Sikat Gigi Perlu Diganti dan Cara Membersihkan Jika Kotor

Arintha Widya - Kamis, 2 Mei 2024
Ilustrasi sikat gigi: Masa pakai sikat gigi dan cara membersihkannya jika kotor sebelum habis masa pakai
Ilustrasi sikat gigi: Masa pakai sikat gigi dan cara membersihkannya jika kotor sebelum habis masa pakai Freepik

Parapuan.co - Sikat gigi adalah alat penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut kita.

Namun, setelah dipakai terus-menerus, sikat gigi dapat menjadi kotor dan tidak lagi membersihkan gigi dengan efektif.

Bahkan, terkadang pemakaian yang salah bisa membuat sikat gigi cepat kotor walau masa pakainya belum habis.

Berapa lama masa pakai sikat gigi dan kapan harus diganti? Bisakah hanya dibersihkan saja saat kotor? Simak informasi berikut!

Berapa Lama Sebaiknya Mengganti Sikat Gigi?

Mengutip laman UM Surabaya, American Dental Association (ADA) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penggantian sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan sekali.

Namun, kita tidak boleh menunda mengganti sikat gigi jika sudah rusak dan sangat kotor sebelum 3 bulan.

Ada beberapa tanda yang perlu kamu cek untuk mengetahui apakah sudah saatnya mengganti sikat gigi, antara lain:

  • Bulu sikat gigi sudah mulai kusam atau menggembung.
  • Sikat gigi terlihat aus atau rusak.
  • Kamu mengalami sakit tenggorokan atau infeksi mulut.
  • Bulu sikat gigi bengkok atau tidak lagi berdiri tegak.

Penyebab Sikat Gigi Cepat Kotor

Baca Juga: Jangan Dibuang! Ini 3 Manfaat Sikat Gigi Bekas untuk Bersihkan Rumah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sikat gigi cepat kotor, di antaranya:

1. Pemakaian yang Terlalu Kuat

Sikat gigi yang digunakan dengan tekanan terlalu keras dapat menyebabkan bulu sikat bengkok atau rusak lebih cepat.

2. Kelembapan

Lingkungan yang lembap dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur pada sikat gigi.

3. Penyimpanan yang Tidak Higienis

Meletakkan sikat gigi di tempat yang lembap atau tidak terlindungi dari kuman dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.

4. Kontaminasi

Sikat gigi yang bersentuhan dengan sikat gigi orang lain atau terkena cipratan air toilet dapat terkontaminasi oleh kuman dan bakteri.

Baca Juga: 5 Area Penting di Dapur yang Harus Dibersihkan agar Rapi dan Higienis

5. Pemakaian Terlalu Lama

Penggunaan sikat gigi yang melebihi masa pakainya dapat menyebabkan penumpukan plak, sisa makanan, dan bakteri di sikat gigi.

Cara Membersihkan Sikat Gigi dengan Benar

Untuk menjaga kebersihan sikat gigi dan mencegah kontaminasi bakteri, berikut adalah beberapa cara membersihkan sikat gigi dengan benar:

1. Bilas dengan Air Bersih

Setelah digunakan, bilas sikat gigi dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pasta gigi dan sisa makanan.

2. Gantung atau Letakkan Sikat Gigi dengan Benar

Hindari meletakkan sikat gigi di tempat yang lembap atau tertutup rapat, seperti dalam wadah tertutup, karena hal ini dapat memicu pertumbuhan bakteri.

3. Jauhkan dari Toilet

Baca Juga: Agar Rumah Bawa Hoki, 3 Hal Ini Tidak Boleh Terlihat dari Pintu Depan Menurut Feng Shui

Simpan sikat gigimu di tempat yang jauh dari toilet dan tempat menyiram air toilet untuk mencegah kontaminasi bakteri.

4. Bersihkan Secara Teratur

Bersihkan sikat gigi secara teratur dengan merendamnya dalam larutan antiseptik atau air panas beberapa menit untuk membunuh bakteri dan jamur.

5. Ganti secara Berkala

Pastikan untuk mengganti sikat gigi secara berkala, yakni setiap 3 hingga 4 bulan sekali.

Segera juga mengganti sikat gigi jika terdapat tanda-tanda aus atau rusak seperti yang disebutkan sebelumnya.

Dengan menjaga kebersihan dan mengganti sikat gigi secara teratur, kamu juga menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Segera Buang 5 Barang Rumah Tangga Ini Jika Sudah Rusak

(*)

*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja