Ini Bahaya Bakar Sampah Rumah Tangga dan Alternatif yang Lebih Ramah Lingkungan

Arintha Widya - Jumat, 3 Mei 2024
Ilustrasi alternatif mengelola sampah rumah tangga, ternyata tak boleh dibakar
Ilustrasi alternatif mengelola sampah rumah tangga, ternyata tak boleh dibakar Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, membakar limbah rumah tangga sering kali menjadi solusi yang dilakukan untuk mengurangi sampah.

Kadang-kadang, kamu akan mengumpulkan sampah rumah tangga di ruang terbuka, seperti pekarangan, lalu membakarnya.

Membakar sampah rumah tangga memang bisa mengurangi limbah di rumah, tetapi ternyata berdampak kurang baik bagi lingkungan.

Apa dampak negatif membakar sampah rumah tangga? Yuk, simak juga alternatif pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan!

Dampak Negatif Membakar Sampah Rumah Tangga

1. Pencemaran Udara

Saat sampah dibakar, emisi gas beracun seperti karbon monoksida, dioksida belerang, dan partikel-partikel mikro dapat terlepas ke udara.

Hal ini dapat menyebabkan polusi udara yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu ekosistem.

2. Kerusakan Lingkungan

Baca Juga: Sampah Dapur Jangan Dibuang atau Dibakar, Ubah Jadi Pupuk dengan Cara Ini

Pembakaran sampah secara tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar.

Asap dan partikel-partikel yang dihasilkan dapat mencemari tanah, air, dan tumbuhan di sekitarnya.

3. Ancaman Kesehatan

Asap dan zat-zat beracun yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat masuk ke dalam sistem pernapasan manusia.

Ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan, yakni iritasi dan masalah pada saluran pernapasan, dan bahkan penyakit serius seperti kanker.

4. Kontribusi terhadap Perubahan Iklim

Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin buruk.

Alternatif yang Ramah Lingkungan

1. Daur Ulang

Baca Juga: Tak Hanya Tempat Sampah, Ini 4 Sumber Bau di Rumah yang Harus Diatasi

Salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi sampah rumah tangga adalah dengan mendaur ulang.

Pisahkan sampah menjadi kategori yang berbeda seperti plastik, kertas, logam, dan organik, kemudian kirimlah ke fasilitas daur ulang terdekat.

2. Kompos

Sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daun kering bisa diolah menjadi kompos yang berguna untuk pupuk tanaman.

Proses pembuatan kompos ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk alami yang ramah lingkungan.

3. Pengelolaan Sampah Terpadu

Di sejumlah daerah sudah ada tempat pengelolaan sampah terpadu hasil inisiasi masyarakat bekerja sama dengan pemerintah.

Nah, kamu bisa menyetorkan sampah ke pengepul yang sudah bekerja sama pula dengan pihak pengelola sampah terpadu di daerahmu.

Dari keterangan di atas, Kawan Puan bisa berpikir ulang jika ingin membakar sampah di area dekat rumah. 

Dengan menghentikan kebiasaan membakar sampah, Kawan Puan bukan hanya menjaga lingkungan tapi kesehatan bersama.

Baca Juga: Rentan Timbulkan Penyakit di Musim Hujan, Simak Kiat Kelola Sampah dari Rumah

(*)

*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru