Parapuan.co - Konten iklan audio visual untuk mempromosikan ide usaha lebih disukai audiens ketimbang hanya menampilkan teks.
Namun, memproduksi iklan audio visual bisa menghabiskan budget besar, terlebih jika kamu menyewa profesional.
Untuk menghemat budget, kamu bisa lho membuat iklan audio visual sendiri untuk promosi ide usaha.
Bagaimana caranya? Simak tips membuat iklan audio visual seperti mengutip Gramedia.com berikut ini!
1. Rancang Konsep Konten Iklan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan dan merancang konsep iklan.
Penting untuk memahami jenis iklan audio visual yang sesuai target pasar produkmu.
Selain itu, lakukan riset tentang tren konten audio visual yang sedang tren di media sosial.
Hal ini membantumu memiliki gambaran tentang seperti apa iklan yang tepat untuk mempromosikan produk dari peluang bisnis yang kamu jalankan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Promosi, Ini Berbagai Manfaat Iklan untuk Bisnis
Di samping itu, jangan lupa untuk menyesuaikan iklan dengan karakteristik produk hasil ide usaha.
Misalnya, jika produk yang dijual adalah jus buah, buatlah iklan yang menarik selera sehingga penonton tertarik untuk membeli dan mencicipinya.
Dalam merencanakan konten, tentukan lokasi, waktu, naskah iklan, plot atau alur cerita yang akan digunakan, dan pilih talenta jika diperlukan.
2. Produksi Iklan Audio Visual
Setelah merancang konsep dengan matang, langkah berikutnya adalah melakukan proses shooting iklan atau pengambilan gambar video.
Beberapa peralatan yang diperlukan adalah produk, kamera, perekam suara, dan properti.
Saat mengambil gambar produk, tambahkan elemen pendukung seperti potongan buah segar untuk iklan jus buah.
Kunci keberhasilan iklan audiovisual terletak pada kualitas gambar yang ditampilkan dan pesan persuasif dari audionya.
Maka dari itu, pastikan untuk mengambil gambar produk sebaik mungkin agar peluang bisnis jus buahmu laku dan sukses.
Baca Juga: Mengenal Predictive Marketing, Strategi Pemasaran untuk Memprediksi Efektivitas Promosi
Jika ada talent yang terlibat, produk dapat dijelaskan langsung oleh mereka.
Namun, jika tidak, sebagai pemula, kamu bisa menggunakan voice over untuk menjelaskan dan mendukung visual gambar.
3. Editing dan Pascaproduksi
Setelah proses pengambilan gambar selesai, langkah terakhir adalah melakukan editing.
Ada banyak aplikasi editing yang dapat digunakan, pilihlah yang paling mudah untuk kamu gunakan.
Ketika melakukan editing, tambahkan voice over, musik yang sesuai, efek suara, teks pendukung, dan filter warna agar tampilan lebih menarik.
Iklan audio visual tidak perlu berdurasi panjang, asalkan kamu fokus pada tujuan iklan.
Buatlah iklan singkat dan mudah dipahami, dengan konten promosi produk yang bisa mendorong audiens untuk membeli.
Setelah proses editing selesai, iklan audio visual tersebut bisa kamu bagikan ke media sosial.
Selamat mencoba, semoga tips membuat iklan audio visual untuk hemat budget promosi ide usaha tersebut bermanfaat!
Baca Juga: Apa Itu Strategi Flighting Seperti di Iklan Sirup yang Hanya Tayang Ramadan?
(*)