Parapuan.co - Kawan Puan, kekerasan pada anak bukan hanya berbentuk bullying atau perundungan, tapi juga penculikan dan kejahatan lain di dunia maya.
Ancaman bahaya pada anak-anak seperti penculikan bisa mengintai dari berbagai tempat, tak terkecuali dari rumah dan lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya keterampilan keamanan dan keselamatan dasar, sekaligus cara saat terjadi insiden keselamatan sejak dini.
Hal ini mendorong perusahaan keamanan Nawakara mengambil inisiatif pelatihan kepada siswa sekolah dasar tentang cara menjaga keamanan diri dan mengenali potensi bahaya di sekitar mereka.
Kegiatan ini dilaksanakan di tujuh sekolah dasar yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, diantaranya:
- Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah, Tangerang, Banten;
- SDN Kalihurip 01, Karawang, Jawa Barat;
- SDN Nambo 02, Bogor, Jawa Barat;
- SDN Pacar Keling V, Surabaya, Jawa Timur;
- SD Cendana Rumbai, Pekanbaru, Riau;
- SDN 006 Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur;
- SD Negeri Inpres Maccini, Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelatihan keamanan dan keselamatan untuk anak tersebut dilakukan melalui program CSR Nawakara di bidang Pendidikan, yaitu Nawakara Gemilang (Gerakan Muda Indonesia Cemerlang).
Head of Corporate Secretary Nawakara, Chiquita Paramita Hindarto menjelaskan pentingnya memastikan keamanan dan keselamatan pada anak melalui edukasi.
"Upaya memastikan keamanan dan keselamatan anak-anak adalah prioritas utama dalam bermasyarakat," papar Chiquita Paramita dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN.
"Karena itu, kami berkomitmen menghadirkan pendidikan keselamatan lewat penyajian materi yang mudah dipahami," imbuhnya.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Penculikan Anak dan Mengajari Mereka Melindungi Diri
"Fokusnya adalah pada bagaimana anak-anak bisa tetap aman di rumah, di sekolah, dan di lingkungan seperti di jalan dan tempat bermain," katanya lagi.
Lewat edukasi yang diberikan, kami berharap bisa memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan mereka sehari-hari, terlebih bagi anak-anak di lingkungan sekitar proyek Nawakara.
Dalam kesempatan tersebut, aspek keamanan yang dibagikan bagi anak-anak antara lain:
1. Keamanan Lingkungan Rumah
Sebagai tempat utama untuk tinggal, anak-anak dihimbau agar jangan bercerita jika berada di dalam rumah sendirian pada orang yang tidak dikenal.
Hal ini tentu akan membahayakan keselamatannya. Selain itu, mereka tidak boleh membuka pintu pada orang yang tidak dikenal.
Anak-anak juga jangan lupa selalu meminta izin jika ingin pergi keluar rumah agar bisa tetap dalam pengawasan orang tua.
2. Keamanan di Luar Rumah
Dengan banyaknya orang asing, sebisa mungkin anak-anak menghindari berbicara dengan orang yang tidak dikenal.
Baca Juga: Musim Liburan Marak Penculikan Anak, Orang Tua Wajib Lakukan Ini!
Saat ada orang tidak dikenal, lebih baik mereka hanya memberikan senyuman dan segera pergi.
Anak-anak juga penting untuk menolak tawaran dari orang tidak dikenal, baik itu makanan, mainan, dan lainnya.
Adapun saat berada di jalan, dihimbau bagi anak-anak agar tetap hati-hati saat menyebrang jalan.
Diimbau pula bagi semua orang termasuk anak-anak agar tidak bermain di jalan raya dan selalu gunakan trotoar.
3. Keamanan di Sekolah
Meskipun sekolah menjadi tempat mengemban pendidikan, tak jarang
anak-anak mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, salah satunya dari teman-temannya.
Karena itu, penting bagi mereka mengindari dan melaporkan jika ada kasus bullying.
Jangan lupa juga bagi anak-anak untuk selalu mendengarkan guru saat guru sedang menjelaskan.
4. Keamanan Berinternet
Baca Juga: Anak Kecanduan Internet dan Game Online, Sebetulnya Salah Siapa?
Sebagai pintu masuk berbagai informasi, sangat penting bagi anak-anak untuk mendapatkan perhatian khusus di ranah internet.
Maka dari itu, penting untuk mengimbau anak-anak agar membatasi penggunaan gadget, termasuk memainkan game yang sesuai dengan usia.
Yang paling penting, anak-anak diajarkan untuk tidak menyebarkan informasi pribadi di internet.
Nawakara juga senantiasa mengimbau agar anak-anak selalu berbicara jujur dan terbuka kepada orang tua dan guru.
"Dalam kegiatan edukatif ini, siswa juga dilatih lewat simulasi yang bertujuan mengasah keterampilan mereka dalam merespon berbagai situasi darurat, sehingga meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi kondisi tak terduga," ungkap Chiquita.
"Sangat penting bagi mereka untuk mulai berani mengatakan 'tidak' saat merasa tidak nyaman dengan situasi tertentu," terangnya lagi.
Kegiatan ini nyatanya mendapat respon positif dari seluruh pihak sekolah, masyarakat sekitar, dan juga klien Nawakara di lingkungan terdekat sekolah.
Hal ini dapat menunjukkan pendekatan holistik Nawakara dalam mendidik dan memperkuat kesadaran keamanan di lingkungan mereka.
Selain itu, program ini juga menjadi upaya untuk memperkuat tali penghubung antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Ke depan, Nawakara Gemilang diharapkan akan berdampak positif jangka panjang dan berkelanjutan sesuai dengan cita-cita program ESG (Environmental, Social, and Governance) di bidang pendidikan.
Yakni, menanamkan kebiasaan serta pemahaman tentang keamanan dan keselamatan yang akan dibawa siswa seumur hidup mereka.
Hal ini tidak hanya mengubah cara mereka berinteraksi dengan dunia sekitar, tetapi juga membekali untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab dan sadar akan keamanan dan keselamatan.
Baca Juga: Musim Liburan, Simak Panduan Jaga Keselamatan Anak saat Main di Playground
(*)