Mengenal Apa Itu Sindrom Hurried Child, Ketika Orang Tua Memburu-buru Anak

Arintha Widya - Jumat, 17 Mei 2024
Ilustrasi: Mengenal istilah hurried child syndrome atau sindrom hurried child
Ilustrasi: Mengenal istilah hurried child syndrome atau sindrom hurried child Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, orang tua mana yang tidak bangga jika melihat anaknya lebih pintar, dan lebih cepat perkembangannya dibandingkan anak lain?

Kamu bersemangat dan antusias ketika anak bisa berjalan sebelum usia 12 bulan, padahal teman sebayanya bisa jalan di usia 1 tahun atau lebih.

Berbahagia atas pencapaian anak tidaklah salah. Yang salah adalah ketika kamu memaksakan agar anak selalu lebih cepat dibandingkan teman-teman sebayanya.

Ada istilah yang disebut hurried child syndrome atau sindrom hurried child, ketika orang tua memburu-buru anak.

Apa itu sindrom hurried child? Simak informasinya seperti mengutip situs milik edukator dan konsultan dari Australia, Linda Stade!

Definisi Sindrom Hurried Child

Sindrom hurried child pertama kali disebut oleh Dr. David Elkind, seorang psikolog anak dan penulis.

Dr. David Elkind mendeskripsikan sindrom hurried child sebagai perilaku yang terjadi ketika seorang anak diharapkan untuk berprestasi melampaui banyak hal oleh orang tuanya.

Prestasi yang diharapkan bisa melampaui kemampuan mental, sosial, dan emosional anak pada umumnya di rentang usia yang sama.

Baca Juga: Fase Penting Tumbuh Kembang Anak, Ini Alasan Balita Bilang Tidak dan Solusinya

Semakin anak tumbuh besar, orang tua bisa mendorong agar putra-putrinya sukses secara akademik.

Sampai-sampai, anak yang mestinya punya waktu bermain malah dipaksa menjadi orang dewasa sebelum masanya.

Hal ini jelas tidak dibenarkan, karena akan berdampak buruk pada kondisi mental anak saat sudah dewasa nanti.

Contoh Tindakan Orang Tua yang Memburu-buru Anak

Dengan atau tanpa orang tua sadari, berikut ini beberapa tindakan yang menunjukkan kamu memburu-buru anak:

1. Membawa anak-anak ke tempat les agar bisa membaca sebelum mulai sekolah.

2. Berbagi masalah pernikahan atau keuangan dengan anak-anak.

3. Membombardir anak-anak dengan ide bahwa kesuksesan sangat penting dan kemenangan adalah segalanya.

4. Memberi anak pesan-pesan tersirat tentang pentingnya nilai dan gagasan bahwa pilihan di sekolah akan menentukan seluruh hidup mereka.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Begini 5 Sikap Orang Tua saat Anak Mengalami Bullying

5. Mengharapkan anak-anak untuk selalu disiplin, terorganisir, sadar sosial, dan tidak pernah rewel atau suka berdebat.

Penyebab Orang Tua Memburu-buru Anak

Niat orang tua mungkin saja baik. Akan tetapi, tidak tepat membiarkan anak terburu-buru dalam perkembangannya.

Jika bukan anak sendiri yang memang punya kemampuan belajar lebih cepat dari yang lain, hurried child bisa berdampak buruk.

Namun, ada hal yang menyebabkan orang tua memburu-buru anak, salah satunya karena pengaruh lingkungan.

Masyarakat kita melihat penghargaan dan pengakuan sebagai sesuatu yang sangat penting, sehingga membuat kita mengabaikan bahwa anak-anak seharusnya menjadi anak-anak.

Penghargaan dan pengakuan itu bisa diperoleh ketika orang tua dianggap berhasil mendidik anak atas apa yang dicapai putra-putrinya.

Anak-anak tidak boleh tumbuh dewasa sebelum usianya. Mereka butuh waktu untuk mengembangkan keterampilan, merasa gagal, dan belajar dari kegagalan itu.

Itulah tadi informasi mengenai hurried child. Semoga Kawan Puan tidak bersikap demikian terhadap anak, ya.

Baca Juga: Apa Itu Independent Play? Ini Cara Mendorong Anak Bermain secara Mandiri

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria