Kurangi Komunikasi, Begini Menerapkan Toilet Training dengan Memahami Isyarat Tubuh Anak

Arintha Widya - Jumat, 31 Mei 2024
Ilustrasi: Metode Toilet Training dengan Memahami Isyarat Tubuh Anak
Ilustrasi: Metode Toilet Training dengan Memahami Isyarat Tubuh Anak Reptile8488

Parapuan.co - Kawan Puan, ternyata melakukan toilet training tidak harus dengan sering-sering memberi instruksi pada anak.

Kamu juga bisa mengajarkan anak menggunakan toilet saat ingin buang air kecil maupun besar dengan meminimalkan komunikasi verbal.

Hanya saja, tentu ada plus minus dalam menerapkan metode toilet training dengan mengurangi komunikasi verbal.

Pasalnya, kamu harus bisa membaca tanda-tanda saat anak hendak buang air, semisal wajahnya memerah, tampak gelisah, atau mengerang (untuk mengejan).

Agar bisa memahami tanda anak ingin buang air, kamu perlu melakukan pemantauan ketat terhadap kebiasaan dan ritme harian si kecil.

Ketika sudah muncul tanda-tanda semacam itu, kamu harus segera mengajak anak ke toilet dan melepaskan popoknya.

Bagaimana melakukannya? Simak caranya seperti dikutip dari What to Expect di bawah ini!

Cara Menerapkan Toilet Training Tanpa Komunikasi Verbal

1. Pertama-tama, kamu harus berkomitmen untuk tidak memakaikan popok pada si kecil saat sedang berada di rumah.

Baca Juga: Anak dan Ibu Mudah Terdistraksi, Begini Tips Melakukan Toilet Training

Tanpa popok, kamu bisa membawa putra atau putrimu ke toilet lebih cepat karena tidak harus melepaskannya terlebih dulu.

2. Kedua, perhatikan isyarat tubuh anak ketika mereka akan buang air kecil atau besar, serta kapan biasanya mereka merasakan demikian.

Biasanya, akan terlihat pola-pola tertentu yang berulang, yang bisa membantumu membaca isyarat bahwa anak sedang ingin buang air.

3. Ketika kamu melihat tandanya dan merasa anak akan buang air, segera bawa ke toilet dan pegangi ia.

Seiring waktu, kamu akan bisa masuk ke dalam ritme harian di mana anak semakin bisa buang air di toilet.

Kelebihan Metode Toilet Training Tanpa Komunikasi Verbal

1. Ada kemungkinan anak bebas dari popok lebih cepat, karena mereka dilatih menggunakan toilet tanpa perlu mengomunikasikannya.

Ketika dikomunikasikan, terkadang mereka baru bilang setelah sudah pup di popok.

2. Kelebihan lain dari metode ini, yaitu bisa mengurangi risiko anak rewel saat kebelet.

Baca Juga: Mengenal Metode Three-Day untuk Toilet Training dan Cara Menerapkannya

Pasalnya begitu kebelet dan merasa tidak nyaman, orang tua langsung membawa mereka ke toilet untuk buang air.

Kekurangan Metode Toilet Training Tanpa Komunikasi Verbal

1. Metode ini mungkin saja membuat orang tua stres dan tenaganya terkuras, karena membaca tanda-tanda anak kebelet pipis atau pup bisa saja sulit.

Terlebih, anak-anak belum tentu selalu menunjukkan tanda yang sama setiap kali hendak buang air.

2. Kekurangan lainnya, urin atau tinja bisa jatuh di lantai jika anak tidak sampai ke toilet tepat waktu.

Bila ini terjadi, kamu tentu juga akan menghabiskan waktu untuk membersihkannya.

3. Selain itu, menerapkan metode ini ketika anak bersama orang lain mungkin akan sulit karena mereka tidak terbiasa.

Demikian tadi metode lain melakukan toilet training pada anak yang bisa kamu terapkan.

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Metode Toilet Training Ini Disebut Bisa Kurangi Stres pada Orang Tua dan Anak

(*)

Sumber: What to Expect
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

4 Momen Memukau di Konser Isyana, Dari Duet hingga Kehangatan Keluarga