Baca Juga: Sampah Dapur Jangan Dibuang atau Dibakar, Ubah Jadi Pupuk dengan Cara Ini
Sebelum mengompos, Tyas terlebih dahulu menerapkan sistem pemilahan sampah di rumahnya.
Ia memisahkan antara sampah organik (dapat diuraikan) dan anorganik (tidak dapat diuraikan).
Pada proses pemisahan ini, sampah organik bisa langsung dikumpulkan dalam komposter drum maupun lubang biopori atau lubang resapan di halaman rumah.
Selanjutnya, kita dapat memanen pupuk kompos ketika semua sampah organik telah menghitam, tidak berbau, dan tidak ada lagi binatang pengurai di dalamnya.
3. Jajan Tanpa Nyampah
Selain daur ulang sampah organik, Dwi Setyaningtias juga membagikan tips agar tidak menyampah saat sedang jajan di luar.
Ketika kita membeli makanan di luar, bawa wadah sendiri agar tidak menggunakan kemasan sekali pakai yang pada akhirnya jadi sampah.
Kemasan yang masih didominasi oleh bahan plastik sulit diuraikan oleh tanah, dan dapat mencemari lingkungan.
Tyas menyarankan agar kita bisa mulai membawa kotak bekal atau botol minum portable saat bepergian.
Bagaimana? Tidak sulit untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan di rumah, bukan? Selamat mencoba!
Baca Juga: Kurangi Sampah, Berikut Tips Kelola Kantong Plastik yang Menumpuk di Rumah
(*)