Protein membantu menurunkan tingkat hormon ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan meningkatkan produksi hormon yang memberikan rasa kenyang.
2. Konsumsi Makanan yang Tinggi Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan, seperti roti putih dan gula, bisa cepat dicerna oleh tubuh, yang menyebabkan lonjakan gula darah diikuti oleh penurunan yang drastis.
Penurunan gula darah ini memicu rasa lapar. Mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh bisa membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi rasa lapar.
3. Dehidrasi
Dehidrasi sering kali disalahartikan sebagai rasa lapar. Tubuh bisa mengirim sinyal lapar ketika sebenarnya memerlukan cairan.
Memastikan kamu minum cukup air sepanjang hari bisa membantu mengurangi rasa lapar yang disebabkan oleh dehidrasi.
4. Kebiasaan Makan Terburu-buru
Baca Juga: Ibu Perlu Tahu, Ini Risiko dan Bahaya Terlalu Dini Memberikan MPASI pada Bayi yang Viral di TikTok
Makan terlalu cepat bisa menyebabkan kamu makan lebih banyak sebelum tubuh sempat merespons dan memberi sinyal kenyang.
Melambat saat makan memberi waktu bagi tubuh untuk memproses makanan dan mengirimkan sinyal kenyang, yang bisa membantu mengurangi asupan makanan.
5. Stres
Stres kronis bisa mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti kortisol.
Kortisol bisa meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makanan tinggi lemak dan gula.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga bisa membantu mengurangi rasa lapar yang disebabkan oleh stres.
Kawan Puan, itu tadi berbagai penyebab mengapa terus merasa lapar meskipun sudah makan.
Memahami penyebab-penyebab ini bisa membantu kamu mengelola rasa lapar dengan lebih efektif dan menjaga pola makan yang sehat.
Baca Juga: Bahaya Rokok pada Perempuan: Meningkatkan Risiko Penyakit Kanker