Berdayakan Pebisnis Perempuan, P&G Indonesia Buka Akses ke Rantai Pasok yang Lebih Inklusif

Saras Bening Sumunar - Kamis, 13 Juni 2024
Ilustrasi pebisnis perempuan
Ilustrasi pebisnis perempuan Chaay_Tee

ANJANI yang juga dikenal sebagai Women Entrepreneur Academy di negara-negara di mana P&G beroperasi, menjadi tempat bagi perempuan pelaku usaha untuk membantu menghilangkan batasan-batasan usaha dan mengisi kapasitas atau kemampuan yang mereka butuhkan.

Misal, kepemimpinan di dunia bisnis, rantai pasokan, literasi keuangan, konten kreatif dan teknologi, serta kemampuan lainnya.

Pada kesempatan yang sama, P&G juga menegaskan kembali komitmennya terhadap Keragaman Pemasok (Supplier Diversity) dalam menciptakan peluang bisnis lebih luas bagi pelaku usaha perempuan dalam ekosistem bisnis. 

"Kami kembali menyelenggarakan ANJANI untuk keempat kalinya. Ini merupakan wujud nyata dari konsistensi kami dalam bergerak dan tumbuh bersama para pelaku usaha perempuan Indonesia," ucap Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia.

ANJANI (Gerakan Maju Perempuan Indonesia)
ANJANI (Gerakan Maju Perempuan Indonesia)

Sejak tahun 2020 hingga 2023, terdapat 65 usaha yang dimiliki perempuan (Women-Owned Business/WOB) serta usaha yang dipimpin oleh perempuan (Woman-Led Business/WLB) yang telah diberdayakan lewat program ANJANI.

Tahun ini, terdapat 25 pelaku usaha perempuan yang akan berpartisipasi dalam ANJANI 2024, yang telah terpilih dari ratusan pendaftar.

Dalam pelatihan kali ini, sesuai dengan tema acara, para partisipan mendapatkan pelatihan  berbasis digital kreatif selama tiga hari, yang dapat meningkatkan perkembangan bisnis dengan menyesuaikan kemajuan teknologi.

Baca Juga: Selain Kehamilan Usia Muda, Ini Tantangan Mencapai Kesetaraan Kesehatan di Wilayah Papua



REKOMENDASI HARI INI

Berdayakan Pebisnis Perempuan, P&G Indonesia Buka Akses ke Rantai Pasok yang Lebih Inklusif