Parapuan.co - Migran atau nyeri kepala tidak bisa dianggap remeh. Kondisi yang dapat dipicu berbagai hal ini bisa menyerang siapa saja.
Meski begitu, ahli neurologi menyebutkan bahwa risiko perempuan menderita migrain lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Hal ini diungkap oleh Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M.Biomed dari Persatuan Dokter Neurologi Indonesia (PERDOSNI).
Dokter Restu menyampaikannya saat menjadi pembicara di webinar bertajuk "Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa" yang diselenggarakan PERDOSNI dan Kementerian Kesehatan, Kamis (13/6/2024) lalu.
Dokter Restu menuturkan dalam presentasinya tentang profil migrain berdasarkan jenis kelamin.
Yaitu, kondisi migrain pada individu setelah pubertas lebih sering terjadi pada perempuan dengan faktor risiko 20,7 persen dibandingkan laki-laki (9,7 persen).
Lantas bagaimana dengan tekanan darah? Apakah hipertensi dan/atau tekanan darah rendah bisa memengaruhi seseorang terkena migrain?
Jawabannya tidak. Namun, menurut Dokter Restu, riwayat adanya hipertensi atau tekanan darah rendah adalah komorbid yang perlu diperhatikan oleh penderita migrain.
"Jawaban saya tidak. Penderita hipertensi bisa menderita migrain. Maka itu perlu disampaikan ke dokter kalau ada komorbid," ungkap Restu.
Baca Juga: Awas! Orang yang Terlalu Sensitif Rentan Sakit Kepala Sebelah