Parapuan.co – Perusahaan kosmetik lokal Martha Tilaar Group, PT Martina Berto Tbk (MBTO), kembali mengadakan rapat tahunan pemegang saham (RUPS) untuk membahas kinerja perusahaan periode 2023.
Paparan kinerja tersebut dilakukan secara online oleh MBTO pada Kamis (20/6/2024) melalui platform Zoom. Kinerja dipaparkan langsung oleh Presiden Direktur MBTO Bryan David Emil, Direktur MBTO Kilala Tilaar dan Jos Irwin H, serta Corporate Secretary MBTO M Shabri Hasan.
Bryan mengatakan, MBTO berhasil menekan kerugian bersih dari Rp 42,43 miliar pada 2022 menjadi Rp 31,93 miliar pada 2023.
Selanjutnya, MBTO mencatat bahwa mereka telah mencapai target keuntungan bruto sebesar 75,21 persen dari target laba bruto (gross profit) pada 2023 yang besarnya Rp 145,79 miliar.
“Terjadi kenaikan dalam penjualan bersih sebesar 16,20 persen pada 2023 dengan nilai Rp 418,53 miliar. Pada 2022 (penjualan bersih) hanya Rp 360,18 miliar,” jelasnya.
Selain laba bruto, Bryan juga menyebut, MBTO juga berhasil mencetak peningkatan laba kotor (gross margin) sebesar 9,51 persen atau 145,79 miliar dibandingkan laba kotor 2022 sebesar Rp 133,13 miliar.
“Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih yang jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan beban pokok penjualan,” terangnya.
Baca Juga: Undang Sejumlah Partner, Martha Tilaar Group Gelar Future Beauty Talks 2024
Bryan mengatakan bahwa MBTO menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 525 miliar pada 2024 yang akan dicapai melalui berbagai strategi, mulai dari penurunan biaya produksi, memaksimalkan aktivitas pemasaran, inovasi produk baru, serta perbaikan sistem perkiraan penjualan dan laba.
Kilala Tilaar menambahkan, MBTO juga berupaya memahami minat dan kebiasaan generasi milenial dan generasi Z melalui riset mendalam.
Strategi ini diterapkan untuk memastikan produk-produk MBTO tetap relevan dan diminati oleh target pasar yang terus berkembang.
“Generasi milenial dan generasi Z kini menguasai 60 persen market kecantikan Indonesia. Untuk itu, kami harus memahami bagaimana minat dan behavior mereka,” jelas Kilala.
Strategi lain yang juga dilakukan MBTO untuk mendongkrak penjualan adalah memperkuat pemasaran digital dan penjualan online.
Khusus untuk kota-kota besar, MBTO akan kembali membuka Martha Tilaar Shop (MTS) sebagai pusat pengalaman pelanggan premium di sejumlah mal. Saat ini, perseroan telah memiliki sembilan gerai MTS dan empat shop in shop yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Berbagai produk unggulan seperti Sariayu, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno juga telah menjalani proses peremajaan kemasan produk, sehingga sehingga tampilannya lebih segar dan menarik bagi konsumen, khususnya generasi muda.
Baca Juga: Berkat Martha Tilaar Group, Indonesia Jadi Tuan Rumah di Kongres Intercolor Spring/Summer 2026
“Kami juga terus mengembangkan produk yang sesuai dengan tren yang sedang diminati pasar. Contohnya, produk serum dan sunscreen yang banyak dicari,” jelas Kilala.
Selain itu, Jos Irwin mengatakan bahwa MBTO akan memperluas jaringan distribusi dan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk distributor Tiga Raksa, Penta Valent, dan PT Parit Padang Global.
Perusahaan juga akan terus mengembangkan PT Cedefindo sebagai produsen produk untuk berbagai merek.
“Kami akan tetap memaksimalkan inovasi di PT Cedefindo untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ataupun individu yang ingin berpartisipasi langsung sebagai pemain di industri kosmetik dan kecantikan,” papar Jos.
Kinerja positif PT Cedefindo dan pengelola Martha Tilaar Shop PT Tara Parama Semesta, Jos berharap, kolaborasi keduanya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan MBTO di tahun 2024.
“Dengan strategi yang komprehensif dan fokus pada inovasi serta pemasaran digital, kami optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 25 persen di 2024,” imbuh Jos.