Biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak) dan batuk nonproduktif (batuk kering).
Batuk berdahak dan kering ini jamak yang berarti terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok.
Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter) yang dijual bebas atau tablet hisap untuk batuk kering.
"Perhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan," ucap dr. Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe.
"Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang memerlukan resep dari dokter," imbuhnya.
Sementara itu, ada beberapa kondisi yang perlu lebih diwaspadai termasuk ketika batuk produktif dan nonproduktif yang terjadi hanya saat malam hari.
Selain dari sebab yang disebutkan di atas, batuk produktif dan nonproduktif yang terjadi di malam bisa menjadi gejala acid reflux atau asam lambung naik ke saluran pernapasan.
"Jika batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah, bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan (pertussis), atau bahkan tuberkulosis atau TB," kata dr. Rio.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Batuk Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius pada Anak