Parapuan.co - Potty training sulit dilakukan karena anak menolak untuk buang air di toilet.
Selain karena belum terbiasa dan butuh waktu, ada sejumlah alasan yang membuat balita enggan buang air di toilet, terlebih untuk pup.
Apa saja? Berikut beberapa alasan yang bisa membuat balita menolak buang air di toilet seperti mengutip Parents!
1. Balita Mungkin Belum Siap untuk Toilet Training
Alasan pertama yang paling mungkin adalah anak belum siap melakukan pelatihan buang air di toilet.
Untuk mengetahui anak sudah siap buang air di toilet atau belum, biasanya ada sejumlah tanda yang akan terlihat, antara lain:
- Mereka tetap kering selama setidaknya 2 jam di siang hari, dan tidak mengompol saat tidur siang.
- Mereka mengerang, diam, atau jongkok saat bersiap untuk buang air kecil atau besar (BAK atau BAB).
- Mereka tidak nyaman saat popok basah atau setelah pup di diaper, sehingga meminta untuk ganti.
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat untuk Potty Training? Ini 5 Tanda Anak Sudah Siap
Maka itu, perhatikan tanda-tanda di atas. Meski sudah berusia 2 tahun jika anak tampak belum siap, toilet training dapat ditunda agar lebih efektif.
2. Balita Mungkin Mengalami Sembelit
Anak yang pernah mengalami sembelit dan menyakitkan kemungkinan besar ingin menghindari situasi tersebut lagi.
Jadi, setiap kali mereka merasa ingin buang air besar, mereka mungkin mencoba menahan untuk pup dan menghindari BAB di toilet.
Ini menjadi siklus yang buruk karena menahan pup akan membuatnya lebih keras, serta semakin sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan.
Selain sembelit, ada banyak alasan anak kecil mungkin menahan pup, semisal ruam popok, sedang dalam perjalanan, cuaca panas, dll.
Bila kemungkinan masalahnya adalah sembelit, kamu dapat memeriksakan anak ke dokter terlebih dulu.
3. Balita Takut Pup di Toilet
Ada sejumlah hal yang membuat anak mungkin takut untuk buang air besar di toilet.
Baca Juga: Toilet Training pada Anak Dipenuhi Insiden Tak Terduga, Lakukan Ini
Misalnya mereka tidak nyaman jongkok atau duduk di atas toilet tanpa potty seat karena terlalu lebar.
Bisa juga karena anak tidak suka atau kurang nyaman saat air terpercik ke pantat, dan sebagainya.
Untuk membantu anak mengatasi ketakutannya, Dokter Ari Brown, MD menyarankan hal berikut ini:
- Biarkan anak tetap buang air besar di popok, tetapi harus masuk ke kamar mandi atau toilet.
- Setelah sekitar seminggu, biarkan mereka buang air besar di popok, tetapi sambil duduk/jongkok di toilet.
- Selanjutnya, potong lubang di popok dengan gunting sebelum memakaikannya pada anak, dan biarkan mereka memakainya saat menggunakan toilet.
Ini mungkin terdengar aneh, namun mereka masih akan merasa nyaman saat masih mengenakan popok seraya membiarkan kotoran jatuh ke lubang toilet.
- Selepas tips melubangi popok selama kurang lebih seminggu, kamu bisa mengenakan celana dalam kepada si kecil.
Bila anak merasa takut saat proses menyiramkan air ke toilet, kamu bisa melakukannya dengan perlahan atau menyiramnya setelah anak meninggalkan toilet.
Baca Juga: Balita Menolak Toilet Training? Begini 9 Langkah Mengatasinya
4. Anak Mungkin Ingin Memegang Kendali
Sebagian anak lebih suka mengenakan popok yang kotor dan menunjukkan bahwa mereka punya kendali atas situasi tersebut.
Mereka merasa lebih baik begitu daripada harus disuruh untuk buang air di toilet, yang artinya bukan ia pemegang kendali.
Psikolog anak Allison Chase, Ph.D. menyarankan, orang tua perlu membiarkan anak merasa mengendalikan situasi.
Misalnya dengan memberinya pilihan, apakah ia bisa menyiramkan air ke toilet setelah pup nanti.
Atau, dengan memberi anak pilihan untuk mengenakan celana warna hijau atau kuning bila ia berhasil pup di toilet.
Solusi lainnya adalah melepaskan popok dan mengizinkan anak masuk ke toilet sendiri untuk pipis dan pup.
Itulah tadi beberapa alasan anak enggan buang air di toilet dan solusi yang bisa dilakukan. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca Juga: Ingin Mengulang Toilet Training yang Gagal pada Anak, Simak Aturan Ini
(*)