Parapuan.co - Berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2022, Indonesia menduduki posisi kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.
Ironisnya lagi, 3,2 juta ton sampah plastik per tahun tidak terkelola dengan baik.
Ditambah lagi sekitar 1,29 juta ton di antaranya mencemari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan laut.
Salah satu penyumbang utama sampah plastik ini adalah kemasan kosmetik bekas.
Berdasarkan temuan lain dari Minderoo Foundation menunjukkan bahwa dari 120 miliar unit kemasan kosmetik yang diproduksi secara global, sebagian besar sayangnya tidak didaur ulang.
Dan hal ini pun mengakibatkan penumpukan sampah kosmetik dan skincare yang mengkhawatirkan.
Permasalahan ini diperparah dengan sifat beberapa produk skincare yang hanya digunakan sebentar.
Misalnya seperti sheet mask yang hanya dipakai 15-20 menit.
Selain itu, limbah produk-produk ini membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai.
Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Memilih Produk Kecantikan yang Ramah Lingkungan
Menyadari krisis lingkungan dari industri kecantikan ini, Amorepacific, perusahaan kecantikan terbesar dari Korea Selatan yang dikenal dengan beberapa merknya di Indonesia, seperti Laneige, Sulwhasoo, Etude, Innisfree, Mise En Scene dan Ilyoon, mengadakan kegiatan peduli lingkungan di Bandung, 20 Juni lalu.
Kegiatan yang menggandeng organisasi Waste4change ini, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan Indonesia.
“Amorepacific mempunyai komitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam gerakan global untuk mengurangi konsumsi plastik. Amorepacific juga meningkatkan kemasan menjadi kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali,” ujar Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee.
Untuk mengatasi masalah krisis lingkungan ini, Amorepacific Indonesia bekerja sama dengan organisasi Waste4Change.
Waste4Change hadir sebagai solusi pengelolaan sampah terdepan bagi perusahaan, individu, dan lembaga pemerintah di Indonesia.
Sejak didirikan pada tahun 2014, Waste4Change berkomitmen untuk mengatasi krisis sampah dan mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.
Bersama Amorepacific, Waste4Change bergandengan tangan dengan para pengelola sampah di Bandung untuk meningkatkan edukasi dan kebersihan lingkungan.
"Amorepacific menjadi magnet yang memimpin pola pikir, bahwa merawat diri dan jadi rupawan dengan brand yang mempraktikkan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan sirkular ekonomi sampah kemasan agar tidak berakhir ke landfill, adalah cara kita berkontribusi memuliakan bumi," ujar Hani Sumarno, Affiliates Managing Partner Waste4Change.
Menunjukkan keseriusannya, Amorepacific Indonesia turut melibatkan seluruh pegawainya untuk terjun langsung mengumpulkan dan mengelola sampah di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Industri Kecantikan Kian Kompetitif, Ini Pentingnya Buat Kemasan Produk yang Menarik
Selain itu, Amorepacific juga berdonasi sebesar Rp115.000.000 untuk mendukung program Local Waste Management oleh Waste4Change.
Ini merupakan program edukasi membersihkan dan mengolah sampah untuk masyarakat Bandung yang dilakukan oleh Bening Saguling Foundation dan Bank Sampah Bersinar.
Adapun dalam kegiatan ini, Amorepacific Indonesia dan Waste4change telah berhasil membersihkan 129 kg sampah plastik.
“Kami melihat Waste4Change sejalan dengan komitmen Amorepacific, mereka mendukung brand untuk mengembangkan solusi pengelolaan sampah yang mencakup seluruh siklus hidup sampah di Indonesia, mengumpulkan dan mendaur ulang sampah dari perusahaan,” kata Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee.
(*)