Parapuan.co - Sebelum menikah, penting bagi para perempuan untuk bisa mendiskusikan keinginan untuk memiliki buah hati atau tidak dalam rumah tangga kelak.
Kendati demikian, membuka diskusi untuk membicarakan hal ini mungkin bukan hal yang mudah dilakukan.
Pada dasarnya, keputusan untuk memiliki anak atau tidak, sepenuhnya diambil oleh kedua pasangan secara sadar atas beberapa pertimbangan. Misal, karena kondisi masalah kesehatan fisik maupun mental.
Hal lain, adanya penyakit genetika yang rentan dialami oleh anak. Pembicaraan terkait anak menjadi hal yang sensitif tapi tetap perlu dilakukan.
Melansir dari laman Psychology Today, begini langkah yang bisa perempuan ambil dalam membicarakan keinginan punya anak atau tidak bersama pasangan.
1. Temukan Waktu yang Tepat
Kunci membicarakan hal sensitif bersama pasangan adalah mengatur waktu.
Temukan waktu yang tepat ketika kamu dan pasangan sedang santai atau memang baru membicarakan urusan keluarga.
Kemudian ketika mendekati pembahasan tentang anak, cobalah untuk menyampaikannya secara perlahan.
Baca Juga: Harus Move On! Kenali 5 Tanda Mantan Pacar Tidak Ingin Balikan
Anggaplah diskusi ini menjadi pintu masuk untuk berbagi kekhawatiran dan perasaanmu dengan pasangan.
Hal yang tak kalah penting, dengarkan pendapat pasangan tanpa menghakiminya.
Sementara jika kamu kecewa dengan tanggapan pasangan, ajukan pertanyaan untuk memahami pemikiran mereka sepenuhnya.
2. Tangani Perbedaan Pendapat
Jangan harap diskusi tentang anak membuat kamu dan pasangan langsung memiliki pendapat yang sepaham.
Perbedaan ini adalah hal yang wajar, namun upayakan untuk tetap tenang dalam menganggapinya.
Sementara jika kamu memutuskan untuk memiliki anak bicarakan juga tentang pendidikan agama, pendidikan formal, komunitas, dan lainnnya.
Baca Juga: Perempuan Milenial dan Gen Z Memilih untuk Menunda Pernikahan, Mengapa?
Sedangkan jika kamu sepakat untuk childfree, bicarakan tentang bagaimana rencana ke depannya.
3. Langkah setelah Diskusi
Diskusi yang kamu lakukan dengan pasangan bisa jadi menghasilkan nilai-nilai yang sepaham atau bahkan bertolak belakang.
Meski begitu, tetaplah jalin komunikasi yang baik dan peduli terhadap perasaan satu sama lain.
Kompromi juga menjadi hal yang tak kalah penting jika kamu membicarakan tentang anak bersama pasangan.
4. Konseling Profesional
Jika kamu dan pasangan tak kunjung mendapatkan titik terang, cobalah untuk melakukan konseling dengan profesional.
Temui konseling profesional jika kamu dan pasangan sama-sama berpegang teguh dengan opini masing-masing dan ragu mengambil keputusan.
Baca Juga: Megan Domani Jadi Pengisi Suara Si Juki the Movie: Harta Pulau Monyet, Ini Sinopsis Film Lengkapnya
m