Judi Online Bisa Picu Perceraian pada Perempuan Menikah, Pakar Ungkap Dampaknya

Arintha Widya - Minggu, 30 Juni 2024
Dampak judi online menurut pakar, bisa memicu perceraian pada perempuan menikah
Dampak judi online menurut pakar, bisa memicu perceraian pada perempuan menikah Freepik

Parapuan.co - Kasus judi online (judol) belakangan ini kembali ramai diperbincangkan.

Judi online kembali hangat lantaran kasus yang melibatkan pasangan aparat kepolisian beberapa waktu lalu.

Kasus tersebut mengingatkan kita bahwa judi online sangat mungkin memicu masalah dalam rumah tangga.

Bahkan, pakar dari Universitas Airlangga (Unair) menyebut judi online bisa memicu perceraian.

Bagaimana tidak, suami yang harusnya memberikan nafkah kepada keluarga malah menggunakan uangnya untuk judi online

Hal ini terungkap dari tingkat kasus perceraian di Jakarta Barat yang diungkapkan oleh Aminuddin selaku Humas.

Mengutip Tribunnews, judi online menjadi alasan sebagian perempuan di Jakarta Barat menggugat cerai suami.

"Ada juga sekarang sudah viral tentang judi online, itu ada juga alasannya karena judi online," papar Aminuddin.

Lantas, benarkah judi online dapat memicu terjadinya perceraian pada pasangan menikah?

Baca Juga: OJK Jelaskan Persamaan Pinjol Ilegal dengan Judi Online, Seperti Apa?

Terlibat Judi Online Adalah Perilaku Toksik

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa judi online bakal memicu terjadinya konflik rumah tangga yang berujung perceraian.

"Kami belum punya penelitian secara objektif yang menghubungkan perceraian sama judi online," kata Hasto, Kamis (27/6/2024).

"Tapi perceraian yang kita lihat sekarang ini lebih dari 70 persen karena perbedaan pendapat yang kecil kecil antara suami dan istri," imbuhnya.

Hasto juga menilai, terlibat dalam perjudian online merupakan perilaku orang yang toksik karena menggantungkan hidup pada spekulasi yang tak pasti.

"Saya khawatir kalau suaminya itu dengan spekluasi berjudi, pasti situasi keluarga tidak tentram," ujar Hasto lagi.

"Karena orang berjudi itu mungkin juga emosi kecewa, kalau menang itu euforia, uangnya dihambur-hamburkan," beber Hasto.

Hasto meyakini pula bahwa kepala keluarga mesti bertanggung jawab menafkahi, bukan malah menghamburkan uang secara tidak bijak dengan berjudi.

"Itu baru hipotesa saya, karena itu perilaku toksik. Orang toksik ketemu orang normal kan jadi kacau, suaminya toksik, anaknya toksik. Perilaku judi ini menurut saya toksik," tegas Hasto.

Baca Juga: Bisakah Pernikahan yang Toksik Diselamatkan? Simak Dulu Uraian Berikut

Dosen Psikologi Unair Ungkap Bahaya Kecanduan Judi Online

Lebih lanjut, Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Margaretha mengungkap dampak judi online.

Mengutip Kompas.com, mengatakan, individu yang kecanduan judi online sistem otaknya sama dengan ketergantungan zat adiktif.

"Secara neuropsikologi, suatu kecanduan, baik pada zat maupun non zat, itu pada dasarnya sistem kerja otaknya sama," kata Margaretha ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (12/6/2024).

"Kecanduan non zat seperti judi online, game online, dan berbelanja. (Sedangkan) kecanduan zat, misalnya amfetamin, kokain, rokok, mariyuana," tambahnya

Pihaknya juga menyebut otak seseorang akan kebanjiran dopamin ketika bermain judi online

"Mereka yang adiksi ini sulit lepas, ingin terus bermain judi sehingga mencari kesempatan untuk mendapat ekstra dopamin, ini yang membuat mereka terus mengulang," tutupnya.

Itulah tadi dampak terlibat dalam judi online yang bisa memicu perceraian pada perempuan menikah.

Semoga informasi di atas menambah wawasan Kawan Puan, ya.

 

Baca Juga: Apa Itu Toxic People yang Disebut BKKBN Jadi Penyebab Perceraian?

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Nekat Jogging saat Hujan Turun, Ini Risiko yang Mungkin Terjadi