Parapuan.co - Pertumbuhan belanja online di Indonesia ternyata tidak menggantikan aktivitas erbelanja secara offline.
Artinya meski sudah belanja online, masyarakat tetap mengunjungi toko-toko fisik.
Hal tersebut terungkap dalam media gathering Blibli bertajuk "Navigating the Omni Future: Building a Future-Ready Ecosystem".
Mengutip siaran pers yang diterima PARAPUAN, pengukuran global dari NielsenIQ (NIQ) menunjukkan bahwa pertumbuhan belanja online mulai stabil di banyak pasar.
Adapun angka penjualan online tahun 2023 mencapai Rp347 trilliun, tumbuh 37 persen dari tahun 2022.
Meski belanja online terus bertumbuh, survei dari NIQ menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia tetap tidak meninggalkan saluran offline.
Sebanyak 71 persen masyarakat Indonesia menggunakan kedua saluran online dan offline (omnichannel) dalam berbelanja pada tahun 2023.
Hal ini menunjukkan, kebiasaan berbelanja masyarakat mulai bergeser, mendorong pentingnya kemampuan e-commerce dalam menghadirkan saluran berbelanja yang holistik bagi pelanggan.
Rusdy Sumantri, Direktur NielsenIQ (NIQ), mengatakan, "Kebiasaan berbelanja yang memadukan saluran online dan offline menunjukkan adanya kebutuhan belanja secara omnichannel yang tinggi di tengah masyarakat Indonesia."
Baca Juga: Masih Ada FOMO, Ini Tren Perilaku Belanja Milenial dan Gen Z Tahun 2024