Katanya Co-Sleeping Bersama Bayi Merusak Hubungan Pasangan, Benarkah?

David Togatorop - Senin, 8 Juli 2024
Co-Sleeping dengan bayi jauh dari merusak hubungan.
Co-Sleeping dengan bayi jauh dari merusak hubungan. (iStock/SolStock)

Parapuan.co - Apakah boleh membawa bayi untuk tidur bersama orang tuanya?

Pertanyaan ini seringkali memicu berbagai pendapat di kalangan orang tua. Sebagian menolak keras, sementara yang lain memilih untuk melakukannya.

Namun, sebelum membuat keputusan, penting untuk memahami beberapa mitos seputar tidur bersama bayi atau co-sleeping.

Mitos 1, Bayi Perlu Tidur Sendiri

Bayi membutuhkan keberadaan orang tua atau pengasuh mereka untuk merespons secara fisik dan emosional. Membiarkan bayi tidur sendiri di kamar terlalu sunyi tidak selalu mendukung perkembangan mereka dengan optimal.

Bayi membutuhkan rangsangan sensorik dan kehadiran fisik yang mendukung perkembangan mereka.

Mitos 2, Co-sleeping Berbahaya

Salah satu ketakutan utama terkait co-sleeping adalah risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, co-sleeping bisa dilakukan dengan aman.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Milestone, Merangkak Beri Manfaat Berikut buat Bayi

Sumber: Tabloid Nakita
Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?