Parapuan.co - Kawan Puan, pasangan menikah tetap saja bisa mempunyai perbedaan pandangan, terlebih dalam hal memiliki anak.
Ada yang berpikir banyak anak banyak rejeki, dua anak cukup, atau tidak memiliki anak sama sekali.
Untuk itu, pasangan menikah perlu membicarakan keputusan mengenai kontrasepsi, baik sebelum maupun setelah memiliki anak.
Tujuannya, agar punya satu kesepakatan tertentu terkait jumlah anak yang diinginkan.
Tentu saja, dalam hal mempunyai anak, pasangan mesti mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari ekonomi, kesiapan fisik, sampai emosional.
Lantas, bagaimana cara mengomunikasikan tentang kontrasepsi dengan pasangan? Simak uraian berikut ini seperti mengutip WebMD!
1. Jangan Gugup
Praktisi kesehatan Robin Watkins menyarankan beberapa hal untuk mempersiapkan diskusi soal keputusan kontrasepsi kepada pasangan.
Salah satunya adalah tidak merasa gugup dan yakin pada keputusan yang akan kamu ambil.
Baca Juga: Masih Bisa Kebobolan, Ini Ciri-Ciri Hamil saat Pakai Alat KB
Ungkapkan apa yang ingin kamu putuskan terkait kontrasepsi. Sebaiknya, pahami dulu beberapa jenis kontrasepsi supaya kamu bisa menjelaskannya ke pasangan.
Di Indonesia, ada beberapa jenis kontrasepsi yang tersedia, yaitu KB pil, KB suntik, implan, IUD (spiral), dan sebagainya.
Dalam hal ini, ada pula pasangan yang melakukan KB alami seperti mengenakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah terjadinya kehamilan.
2. Bicara dengan Orang yang Kamu Percaya
Agar lebih lancar saat menjelaskan ke pasangan nantinya, kamu dapat berlatih terlebih dulu.
Caranya ialah dengan membicarakan tentang keputusan kontrasepsimu kepada orang terdekat yang kamu percayai.
Bila kamu gugup di percobaan pertama, coba lagi beberapa kali sampai kamu terlihat meyakinkan.
Dengan tampil yakin dan percaya diri, pasangan juga akan mempercayai dan bersedia mempertimbangkan pendapatmu tentang penggunaan kontrasepsi.
3. Pastikan Waktunya Tepat
Baca Juga: Disebut Kontrasepsi Paling Efektif, Ini Manfaat Pasang IUD untuk Perempuan
Cara ketiga, yaitu kamu perlu memastikan bahwa waktunya tepat untuk membicarakannya.
Hindari membahas masalah ini jika pasangan tampak lelah setelah pulang kerja, atau di tengah-tengah debat/cekcok.
Usahakan untuk membicarakan masalah kontrasepsi saat kamu dan pasangan sama-sama sedang rileks.
Kamu bisa menentukan waktunya, misalnya di akhir pekan, dan memilih tempat yang privat untuk membahasnya berdua.
Dengan demikian, kamu dan pasangan tidak terlalu stres, serta bisa berdiskusi dengan kepala dingin.
Selain tiga cara di atas, pastikan kamu juga menyampaikan tentang KB apa yang akan kamu pilih dan alasanmu menggunakannya.
Bila perlu, konsultasikan dengan dokter dan ajak pasangan untuk janji temu supaya ia merasa terlibat dalam keputusan yang kamu ambil.
Itulah tadi cara membicarakan keputusan kontrasepsi dengan pasangan. Mudah-mudahan bermanfaat, ya.
Baca Juga: Sudah KB Masih Kebobolan? Begini Menghadapi Kehamilan Tak Terencana
(*)