Beban Psikologis dan Fisik
Percayalah, berhubungan intim setiap hari dapat menjadi beban bagi kedua belah pihak.
Jangan-jangan pasangan Kawan Puan sudah pusing memikirkannya menjelang jam pulang kantor.
Mengurangi frekuensi menjadi setiap 2-3 hari sekali bisa mengurangi tekanan ini, membuat hubungan lebih santai dan menyenangkan.
Selain itu, tidak perlu menyimpan sperma untuk momen yang tepat, seperti saat ovulasi, karena hal ini justru dapat menambah stres.
Jeda Terlalu Lama Juga Tidak Baik
Namun, terlalu lama memberi jeda antara hubungan intim juga tidak dianjurkan.
Rentang waktu yang terlalu lama dapat mengganggu kualitas sperma.
Baca Juga: 3 Jenis Ciuman yang Bisa Meningkatkan Gairah Hubungan Intim dengan Suami
Jadi, keseimbangan adalah kunci dalam meningkatkan peluang kehamilan.
Nah, daripada stres memikirkan frekuensi dan waktu yang tepat, lebih baik nikmati perjalanan Kawan Puan dalam mencoba memiliki momongan.
Lakukan hubungan intim secara teratur setiap 2-3 hari sekali dengan suasana hati yang baik dan tanpa tekanan.
Hubungan intim yang bebas stres dan penuh kebahagiaan akan memberikan hasil yang lebih baik.
Dengan menjaga kualitas sperma dan mengurangi beban psikologis, peluang untuk hamil dapat meningkat.
Jadi, nikmati setiap momen bersama pasangan dan biarkan proses ini berjalan dengan alami. (*)
Baca Juga: Apakah Menopause Memengaruhi Intensitas Hubungan Suami Istri?