Parapuan.co - Bagi sebagian besar perempuan, kehamilan adalah anugerah luar biasa yang membawa kebahagiaan.
Namun, euforia tersebut bisa berkurang jika tidak disertai persiapan yang matang, terutama terkait usia.
Hamil di usia muda, terutama di bawah 20 tahun, yang umumnya dilakukan karena kondisi dalam tekanan akan membawa berbagai risiko yang perlu diperhatikan.
Risiko Kesehatan yang Ditimbulkan
Hamil di usia muda membawa berbagai risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Penting untuk menyadari bahaya ini dan melakukan persiapan matang serta konsultasi medis sebelum memutuskan untuk hamil.
Walaupun organ reproduksi aktif sejak haid pertama, ini tidak berarti organ tersebut siap untuk kehamilan. Hamil di usia muda tidak disarankan karena beberapa faktor risiko berikut:
1. Peluruhan Dinding Rahim Belum Sempurna
Pada usia muda, peluruhan dinding rahim setiap haid belum optimal, sehingga kurang kondusif bagi embrio untuk menempel.
Hal ini meningkatkan risiko keguguran dan pertumbuhan janin yang tidak sehat.
Baca Juga: Wow, Frekuensi Hubungan Intim Tinggi Mempercepat Kehamilan? Ini Faktanya!
2. Organ Reproduksi Belum Kuat
Perempuan di bawah 20 tahun belum memiliki rahim, mulut rahim, dan otot panggul yang cukup kuat untuk menunjang kehamilan dan persalinan. Kondisi ini meningkatkan risiko keguguran, pendarahan, kelahiran prematur, dan penurunan otot panggul.
3. Gangguan Metabolisme Tubuh
Tubuh yang belum matang bisa mengalami gangguan metabolisme, salah satunya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jika berkembang menjadi eklampsia, kondisi ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
4. Kualitas Sel Telur Belum Optimal
Pada usia muda, organ reproduksi masih dalam tahap "belajar" memproduksi sel telur berkualitas. Hal ini berisiko menghasilkan embrio dengan kualitas yang kurang baik jika sel telur tersebut dibuahi.
5. Anemia Akibat Pola Makan Tidak Seimbang
Metabolisme tubuh yang belum sempurna dan pola makan yang minim zat besi, seperti yang sering terjadi pada remaja yang menjalani program diet, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil muda. (*)