Parapuan.co - Keinginan untuk menambah anak bisa melanda ibu mana pun, baik yang baru punya bayi, batita yang baru lepas popok, atau balita yang sudah siap belajar di sekolah.
Tidak peduli umur si sulung, mungkin Kawan Puan tengah merindukan hari-hari awal mengasuh si buah hati dan membayangkan memiliki anak lagi.
Namun, bagaimana cara memastikan Anda siap untuk menambah anak, menangani kehamilan kedua, dan memiliki anak kedua?
Keputusan ini sepenuhnya ada di tangan Anda dan pasangan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesehatan, keuangan, dan rentang umur antar anak.
Kesiapan Kesehatan untuk Kehamilan Kedua
Seperti kehamilan pertama, Kawan Puan tentu ingin berada dalam kondisi sebugar mungkin saat hamil kedua.
Para ahli merekomendasikan waktu pemulihan minimal satu tahun setelah melahirkan sebelum merencanakan kehamilan berikutnya. Namun, tidak ada aturan baku yang mengatakan harus menunggu satu tahun penuh.
Jika Anda sudah kembali ke berat badan sebelum hamil, memiliki nafsu makan yang baik, dan merasa siap untuk hamil lagi, tidak ada salahnya menambah anak sesuai keinginan.
Berikut pro dan kontra kesehatan yang bisa dipertimbangkan.
Baca Juga: Pernikahan Dini dan Berbagai Risiko Hamil di Usia Muda
Pro Kehamilan Kedua
Semakin cepat merencanakan kehamilan kedua, semakin muda usia Anda saat menjalaninya. Usia yang lebih muda seringkali dikaitkan dengan tingkat kesuburan yang lebih tinggi, sehingga kemungkinan untuk hamil lagi menjadi lebih besar.
Selain itu, kehamilan di usia yang lebih muda dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang mungkin meningkat seiring bertambahnya usia.
Anak pertama Anda mungkin akan memaksa Anda untuk terus bergerak sepanjang kehamilan kedua, menjaga tubuh tetap aktif dan membantu menjaga kesehatan.
Selain itu, kesibukan mengurus anak pertama dapat membuat Anda tidak punya waktu untuk terlalu memikirkan atau merasa menderita dengan gejala-gejala kehamilan, sehingga kehamilan kedua dapat terasa lebih cepat dan tidak terlalu membebani secara emosional.
Kontra Kehamilan Kedua
Selama kehamilan kedua, Kawan Puan mungkin akan kesulitan mendapatkan istirahat atau tidur yang cukup karena perhatian masih dibutuhkan oleh anak pertama.
Selain itu, Anda mungkin harus sering mengangkat benda-benda berat, seperti menggendong si sulung, meskipun sedang mengalami sakit punggung atau ketidaknyamanan lainnya yang biasanya muncul selama kehamilan.
Baca Juga: Enggak Ragu Lagi, Ini Tips Aman dan Nyaman untuk Ibu Hamil Naik Pesawat Terbang
Jika kelahiran pertama dilakukan dengan operasi caesar, melahirkan secara normal dalam waktu 18 bulan atau 2 tahun setelahnya mungkin lebih sulit dan berisiko.
Selain itu, jika Anda masih memberikan ASI kepada anak pertama, kehamilan lagi berarti harus memberi asupan untuk dua bayi sekaligus.
Ini memerlukan perhatian ekstra terhadap asupan gizi Anda untuk memastikan bahwa kedua anak dan Anda sendiri mendapatkan nutrisi yang cukup.
Pertimbangan Keuangan untuk Kehamilan Kedua
Setelah memastikan kondisi kesehatan, faktor selanjutnya yang harus dipertimbangkan sebelum merencanakan kehamilan kedua adalah kondisi keuangan.
Memiliki anak kedua tentu memerlukan persiapan finansial yang matang. Pertimbangkan biaya persalinan, baik secara normal maupun caesar, serta perawatan kesehatan selama kehamilan.
Biaya perawatan pasca melahirkan juga perlu diperhitungkan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Selain biaya persalinan, persiapkan anggaran untuk kebutuhan anak kedua, seperti pakaian, makanan, peralatan bayi, dan pendidikan di masa depan.
Evaluasi pendapatan keluarga dan stabilitas pekerjaan untuk memastikan mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin bertambah. Pastikan anggaran yang disusun cukup untuk menutupi semua kebutuhan. (*)
Baca Juga: Wow, Frekuensi Hubungan Intim Tinggi Mempercepat Kehamilan? Ini Faktanya!