Parapuan.co - Selama satu dekade menjalankan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan telah menciptakan banyak terobosan yang mengubah sistem layanan kesehatan di Indonesia.
Catatan BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa Program JKN semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, saat acara sarasehan memperingati HUT ke-56 BPJS Kesehatan pada Senin (15/07).
Menurut Ghufron, sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk melihat perubahan signifikan yang terjadi sejak hadirnya Program JKN.
"Dahulu, tidak semua orang memiliki peluang untuk mengakses layanan kesehatan yang memadai. Sekarang, semua lapisan masyarakat yang telah menjadi peserta JKN aktif bisa berobat tanpa terkendala biaya mahal," ujar Ghufron.
Ghufron juga menegaskan pentingnya peningkatan jumlah peserta JKN yang harus diiringi dengan kemudahan akses layanan kesehatan. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan terus memperluas jaringan mitra fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Kehadiran BPJS Kesehatan dan Program JKN telah mendorong pertumbuhan industri kesehatan swasta, terutama rumah sakit.
Hingga tahun 2023, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 3.120 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), dan 5.494 fasilitas kesehatan penunjang.
Pada tahun 2023, BPJS Kesehatan mengeluarkan Rp 34,7 triliun untuk membayar pelayanan kesehatan 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik. Ghufron menyatakan bahwa peningkatan akses layanan kesehatan harus diimbangi dengan pengendalian angka penderita penyakit berbiaya tinggi melalui deteksi dini.
Baca Juga: Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Dihapus, 10 Rumah Sakit Ini Sudah Lakukan Uji Coba
Layanan Kesehatan Perempuan
Perempuan masih menghadapi risiko kesehatan yang tinggi, termasuk kanker payudara.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 2,3 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia pada tahun 2020, menjadikannya jenis kanker yang paling umum di kalangan perempuan.
Di Indonesia, data Globocan 2020 mencatat 68.858 kasus baru kanker payudara dengan lebih dari 22.000 kematian akibat penyakit ini. Sebagian besar kasus baru terdeteksi pada stadium akhir.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan angka kematian ibu hamil sebanyak 300 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi neonatal sebesar 11,7 per 1.000 kelahiran.
Dikutip dari Kompas, hingga November 2023, peserta perempuan Program JKN mencapai 130.789.568 orang atau 49,20 persen dari total peserta.
Program JKN juga mencakup layanan kesehatan yang mengakomodasi kebutuhan perempuan, seperti layanan skrining kanker payudara dan serviks, serta layanan antenatal care selama masa kehamilan.
Dengan semua upaya ini, BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama kaum perempuan yang memiliki kebutuhan kesehatan khusus. (*)
Baca Juga: Ini Cara Berobat Gratis untuk Pasien Stroke Kondisi Darurat Pakai BPJS Kesehatan