Mengenal Kurikulum Merdeka yang Jadi Pengganti K-13, Ini Perbedaannya

Arintha Widya - Jumat, 19 Juli 2024
Kurikulum Merdeka akan sepenuhnya gantikan Kurikulum 2013: Begini perbedaan keduanya.
Kurikulum Merdeka akan sepenuhnya gantikan Kurikulum 2013: Begini perbedaan keduanya. ibnjaafar

Parapuan.co - Kawan Puan, siswa-siswi sekolah dasar hingga menengah atas segera memasuki Tahun Ajaran Baru 2024/2025.

Saat masuk ke tahun ajaran baru, para siswa akan melalui kegiatan belajar mengajar sesuai kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama pada sekolah negeri.

Namun, kurikulum mana yang akan diterapkan kepada para siswa di Tahun Ajaran Baru 2024/2025, mengingat saat ini ada dua jenis kurikulum yang berlaku?

Sekadar informasi, sebagian sekolah menerapkan Kurikulum 2013 dan sebagian lainnya Kurikulum Merdeka.

Akan tetapi, sebagian besar sekolah negeri masih menggunakan Kurikulum 2013 atau K-13.

Terkait hal tersebut, baru-baru ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebut bahwa K-13 perlu diganti.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud, Anindito Aditomo mengungkapkan alasannya.

"Masalahnya di Kurikulum 13 materinya terlalu banyak," demikian kata Anindito Aditomo seperti melansir Kompas.com.

Menurutnya, siswa tidak hanya perlu belajar materi akademik, tapi juga pembelajaran lainnya, termasuk pendidikan karakter.

Baca Juga: E-sport Masuk Jadi Kurikulum Sekolah? Ini Penjelasan Kemendikbud

Di Kurikulum Merdeka, jumlah mata pelajaran diringkas dan tidak hanya fokus pada pelajaran akademik.

Oleh karenanya, K-13 diharapkan segera bisa diganti sepenuhnya oleh Kurikulum Merdeka dan diterapkan secara nasional.

Untuk saat ini, Kurikulum Merdeka belum wajib. Namun, Anindito menyinggung bahwa penerapannya akan diwajibkan pada 2027 mendatang.

Lantas, apa perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013? Yuk, simak uraian yang dirangkum dari laman Kemendikbud di bawah ini!

Poin Penting Implementasi Kurikulum 2013

1. Pendekatan Berbasis Kompetensi: Fokus pada pengembangan kompetensi inti yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

2. Standar Isi: Menekankan pada pencapaian kompetensi tertentu yang diukur dengan standar nasional.

3. Pembelajaran Terpadu: Pembelajaran tematik integratif yang menghubungkan berbagai mata pelajaran.

4. Penilaian: Menggunakan penilaian autentik yang mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Baca Juga: Kurikulum Prototipe Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Apa Itu?

5. Peran Guru: Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

6. Materi Ajar: Materi ajar disusun secara nasional dengan sedikit fleksibilitas untuk disesuaikan oleh sekolah.

Poin Penting Implementasi Kurikulum Merdeka

1. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek: Menekankan pada pembelajaran berbasis proyek yang mendorong siswa untuk belajar melalui kegiatan praktis dan proyek nyata.

2. Fleksibilitas dan Otonomi Sekolah: Memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan potensi lokal.

3. Penilaian yang Fleksibel: Penilaian lebih fleksibel, dengan fokus pada pengembangan holistik siswa yang mencakup aspek akademis dan non-akademis.

4. Pembelajaran Diferensiasi: Mendorong pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan minat siswa.

5. Peran Guru: Guru lebih berperan sebagai pembimbing yang membantu siswa mengembangkan proyek dan menemukan cara belajar paling efektif bagi mereka.

6. Materi Ajar: Sekolah dan guru memiliki kebebasan lebih besar dalam menentukan dan mengembangkan materi ajar yang relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.

Baca Juga: Mengenal Kurikulum Cha-Ching untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Anak

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K-13

Dari keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

- Filosofi: Kurikulum 2013 berfokus pada standar dan kompetensi nasional yang harus dicapai, sementara Kurikulum Merdeka menekankan pada fleksibilitas, kreativitas, dan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan lokal.

- Struktur dan Pendekatan: K-13 menggunakan pendekatan terpadu dengan standar isi yang ketat, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran dan materi ajar.

- Penilaian: K-13 memiliki penilaian yang lebih terstruktur dan standar, sementara Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian yang lebih fleksibel dan holistik.

- Peran Guru: Dalam K-13, guru berperan sebagai fasilitator yang memastikan siswa mencapai standar yang ditetapkan.

Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai pembimbing yang membantu siswa menemukan cara belajar yang paling sesuai untuk mereka.

Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa dibandingkan dengan K-13 yang lebih terstruktur dan berbasis standar.

Itulah tadi perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Semoga informasi di atas menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Terapkan Kurikulum Inovatif, Sekolah Ini Buka PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

(*)

Sumber: Kompas.com,kemendikbud.go.id
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Mengenal Kurikulum Merdeka yang Jadi Pengganti K-13, Ini Perbedaannya