Parapuan.co - Kawan Puan mendapati anak balita memukul dirinya sendiri, terutama ketika kesal dan sedang menangis?
Jika iya, jangan memarahi mereka dan bersikaplah lebih tenang dan lemah lembut saat balita memukul dirinya sendiri.
Ada beberapa penyebab anak balita memukul diri sendiri, dan kamu harus mengetahuinya sebelum mengatasinya.
Yuk, cari tahu penyebab balita memukul diri sendiri dan cara mengatasinya seperti melansir Parents di bawah ini!
Penyebab Balita Memukul Diri Sendiri
Balita mungkin memukul diri sendiri karena ketidakmampuan mereka untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhannya.
Ditambah lagi, mereka juga masih kesulitan dalam menavigasi emosi dan lingkungan sekitar.
Sering kali, anak balita memukul diri sendiri saat merasa frustrasi, entah karena lelah, lapar, atau sakit.
Aksi memukul diri sendiri juga bisa dilakukan balita tanpa sadar ketika mereka mengalami tantrum.
Baca Juga: Lebih Parah dari Tantrum, Apa Itu Sensory Meltdown pada Anak?
Cara Mengatasi Balita yang Memukul Diri Sendiri
Apabila putra atau putri Kawan Puan memukul-mukul diri sendiri, baik saat tantrum maupun frustrasi, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan:
1. Ciptakan Lingkungan yang Aman
Ketika anak-anak memukul diri sendiri, atau bahkan membenturkan kepala ke dinding, segera pindahkan ke tempat yang aman.
Kamu juga bisa memberikan objek yang aman untuk dipegang, misalnya boneka.
2. Berikan Bantuan
Cara kedua, kamu dapat membantu dengan memeluk erat anak untuk mencegah mereka memukul dirinya sendiri.
Memeluk anak bisa menenangkan dan mungkin cukup untuk membuatnya berhenti menyakiti dirinya.
Cara ini akan membantu menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak untuk mengurangi rasa sakit atau frustrasi yang mereka rasakan.
Baca Juga: Memahami Emosi Anak, Ini yang Terjadi Ketika Mereka Berusia 2 Tahun
3. Ucapkan Kata-Kata yang Menenangkan
Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah mengatakan kata-kata yang meyakinkan bahwa mereka berada di tempat yang aman di dekatmu.
Hindari mendebat mereka atau menghakimi perilakunya saat ia tengah memukul diri sendiri.
Pada saat seperti itu, kamu perlu lebih fokus untuk menenangkan anak dan mengurangi risiko mereka terluka.
Setelah momen itu berlalu, kamu bisa mulai mengajarkan cara yang sehat untuk mengekspresikan frustrasi kepada si kecil tanpa menyakiti diri.
Kamu juga bisa mulai menjelaskan kepada mereka tentang cara mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan.
Caranya ialah dengan menyebutkan satu emosi yang mereka rasakan, misalnya marah, kesal, kecewa, dan sebagainya.
Setelah itu, tunjukkan apa yang bisa mereka lakukan untuk meluapkan perasaannya, seperti mencoret-coret, merobek kertas, atau lainnya.
Itulah tadi penyebab anak memukul diri sendiri dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 3 Penyebab Emosi Anak Tidak Seimbang, Mulai dari Gadget hingga Nutrisi
(*)