"Jika kebaya bisa berbicara, cerita apa yang akan ia ceritakan?" Demikian narasi pembuka film pendek Kebaya Kala Kini karya Bramsky.
"Film ini menggambarkan bagaimana kebaya, seiring waktu, beradaptasi dengan setiap generasi perempuan yang memakainya," kata Bramsky dikutip Moms Money.
Lebih lanjut, film ini memperlihatkan bagaimana kebaya menjadi saksi perjalanan hidup perempuan, dari masa muda hingga dewasa.
Kisahnya seolah mencerminkan kebijaksanaan dan keindahan yang berkembang seiring bertambahnya usia.
"Dalam perjalanan ini, kebaya menemukan makna baru dan iterasi dari jati dirinya yang selalu relevan dengan setiap zaman," imbuh Bramsky.
Film pendek ini juga menyoroti bagaimana kebaya mengikuti perubahan zaman.
Kebaya selalu sejalan dengan perjalanan hidup perempuan, menggarisbawahi hubungan tak terpisahkan antara kebaya dan identitas perempuan Indonesia.
Oleh karenanya, Kebaya Kala Kini menghadirkan pula perempuan-perempuan bertalenta Indonesia dari berbagai bidang seni.
Sebut saja diantaranya Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino sebagai pelaku seni peran, Syandria Kameron sebagai penari Bali, dan Woro Mustiko sebagai penyanyi keroncong.