Baca Juga: Ibu Menyusui Harus Kembali Bekerja? Lakukan Ini agar ASI Lancar
Artinya jika sudah menemukan penyebab ibu memilih sufor saat masa menyusui, kita sebagai bagian dari masyarakat perlu memberikan edukasi dan dukungan.
Pendekatan kedua, yaitu memberikan edukasi dan dukungan kepada calon ibu sejak masa kehamilan.
"Kalau menurut saya, sebagai mamalia, semua ibu pasti inginnya menyusui bayinya sendiri setelah melahirkan," kata Fitria lagi.
Oleh sebab itu, Fitria menyarankan agar ibu hamil mendapatkan pendampingan dari sekitar.
Baik itu dari pasangan, ibu atau ibu mertua, maupun lingkungan sekitar seperti Posyandu dan bidan atau tenaga kesehatan yang mendukung direct breastfeeding atau DBF (menyusui).
Dengan kata lain, penting bagi perempuan yang sedang hamil untuk menemukan tenaga kesehatan yang mendukung DBF.
Hal ini memungkinkan kita untuk memperoleh informasi mengenai pentingnya menyusui, apa yang dilakukan jika ASI tidak lancar, bagaimana merangsang produksi ASI, dan sebagainya.
Untuk itu bila Kawan Puan segera melahirkan, sedari sekarang yakinkanlah dirimu bahwa ASI akan cukup untuk si kecil. Tidak harus banyak, tapi cukup.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca Juga: Jadi Tantangan Bagi Ibu Baru, Begini Strategi Menyusui Bayi Baru Lahir
(*)