Parapuan.co - Selama ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap dianggap sebelah mata.
Padahal, dalam lanskap ekonomi yang semakin kompleks, UMKM justru punya peran yang sangat penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Terutama di tengah tantangan global seperti pertumbuhan populasi dan persaingan pasar yang ketat, peran UMKM dalam menyerap tenaga kerja bisa menyelamatkan bangsa.
Hal tersebut dibuktikan dari pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang mengungkapkan bahwa iklim investasi tetap kondusif walau memasuki masa transisi menuju pelantikan presiden baru, dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi untuk periode Triwulan II sekaligus Semester I tahun 2024, pada Senin siang di Kantor Kementerian Investasi/BKPM (29/7).
Ia juga mengungkapkan jika UMKM memberikan proporsi lapangan kerja paling besar dibandingkan dengan sektor usaha lainnya, seperti melansir laman resmi BKPM.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa dari Januari hingga Juni lalu, UMKM telah menyerap 4.696.618 lapangan kerja dari 2,4 juta proyek dengan total investasi Rp127 triliun.
Meski demikian, ia menyoroti bahwa porsi dukungan permodalan untuk UMKM justru masih rendah.
Dari nilai credit lending sebesar Rp6.300 triliun, sektor UMKM hanya mendapat porsi tidak lebih dari 18%.
“Makanya saya itu lagi berpikir, kadang-kadang kita ini gak adil sama UMKM, terutama dalam hal permodalan. Padahal UMKM punya kontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan gila sekali, ini 4 juta,” imbuh Bahlil.
Baca Juga: Perbedaan Antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Istilah UMKM