Namun, bahkan penerbit paling maju sekalipun masih mencari formula terbaik dalam menggunakan AI dan walaupun banyak penerbit melihat AI generatif sebagai ancaman, tetapi juga melihat potensi efisiensi dalam alur kerja.
Stuart Robertson, Kepala Strategi Divisi Penerbitan Nine Entertainment Co di Australia, mengatakan bahwa penerbitan Nine mendapat manfaat dari AI dalam hal koordinasi dan pendekatan yang terpadu.
Contoh penggunaan AI dalam industri berita meliputi personalisasi konten, optimalisasi funnel pembelian pelanggan, asistensi dalam tugas ruang redaksi, dan penggunaan platform 9express.
Pemanfaatan AI yang Efektif dalam Berita
Selain AI generatif seperti ChatGPT dan otomatisasi konten, terdapat berbagai cara lain bagi ruang redaksi untuk memanfaatkan teknologi ini guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional editorial.
Misalnya, dalam pengecekan fakta dan verifikasi di mana AI dapat membantu dengan cepat memverifikasi informasi dan mengidentifikasi deep fakes, memastikan akurasi dan kredibilitas laporan berita, seperti yang dilakukan oleh Liputan 6 dengan presenter AI untuk pengecekan fakta.
Algoritma AI juga dapat digunakan untuk mencocokkan gambar dengan berita dan menandai materi yang tidak pantas atau pelanggaran hak cipta.
AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan audiens. Platform menggunakan algoritma kompleks untuk mempersonalisasi konten dengan menganalisis perilaku pengguna, sehingga menyajikan konten yang paling diminati oleh pembaca dan meningkatkan keterlibatan pengguna, seperti yang dilakukan oleh IDN dalam "Intinya, Sih..."
Baca Juga: Aplikasi AI Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman dan Cara Mengatasinya
KG Media dari Kompas Gramedia memberikan contoh "Carito", yaitu video lengkap dengan lagu yang dibuat oleh AI untuk menunjukkan efektivitas waktu yang lebih cepat dengan hasil yang lebih baik dalam pembuatan konten video.
Dari perspektif marketing, penggunaan AI dalam periklanan dan pemasaran dapat mempercepat waktu pemasaran kampanye, meningkatkan keterlibatan, meningkatkan tingkat konversi, dan menghasilkan pendapatan yang lebih baik.
Hanya saja, regulasi dari pemerintah terkait kebijakan hak dan lainnya sangat diperlukan.
AI Forum ini menggaris bawahi bahwa AI tidak akan mematikan kerja jurnalisme selama dimanfaatkan dengan baik dan manusia masih memegang kendali atas apa yang harus dilakukan dengan AI.
Dan dari perspektif audiens, mereka tidak mementingkan bagaimana konten dibuat, baik itu oleh AI atau tidak, selama konten tersebut mendatangkan kegunaaan. (*)
Baca Juga: Kenza Laily Dinobatkan Sebagai Miss AI Pertama, Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan