Advertorial

Mengenal PAGA, Organisasi Non-pemerintah yang Peduli akan Gizi Anak

Content Marketing ADV - Rabu, 7 Agustus 2024
Logo organisasi PAGA
Logo organisasi PAGA DOK. PAGA

Parapuan.co – Kekurangan gizi kronis dapat berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang ditandai dengan kondisi gagal tumbuh atau stunting. Sayangnya, masalah ini masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, tinggi badan dibawah rata-rata, hingga kerap mengalami kesulitan belajar.

Apabila dibiarkan, kondisi ini akan membuat mereka memiliki kualitas hidup yang rendah, mulai dari sulit mendapat pekerjaan hingga lebih mudah sakit saat beranjak dewasa.

Untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk, diperlukan upaya yang komprehensif. Salah satunya, melalui edukasi dan penelitian.

Hal inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya organisasi non-pemerintah bernama Persatuan Ahli Gizi Anak Indonesia (PAGA Indonesia) pada 1995.

PAGA Indonesia didirikan oleh dokter dan ahli gizi yang bergerak di bidang kesehatan anak.

Mereka adalah dr Maria Endah, seorang ahli gizi anak dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dan dr Budi Santoso, seorang dokter anak yang telah banyak berkecimpung dalam penelitian gizi anak.

Baca Juga: Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci

Sejak didirikan, PAGA Indonesia memiliki visi dan misi untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari penelitian ilmiah hingga program-program edukasi masyarakat.  

Peningkatan kualitas gizi ini diharapkan dapat menciptakan generasi anak Indonesia yang sehat dan cerdas.

Program dan kegiatan

Salah satu program yang dimiliki PAGA adalah Program Edukasi Gizi.

Program yang digelar dalam bentuk seminar dan lokakarya ini dihadirkan untuk memberikan wawasan kepada lapisan masyarakat akan pentingnya makanan bergizi seimbang, dampak gizi buruk, dan cara-cara menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, PAGA Indonesia juga menjalankan “Proyek Penelitian Gizi” yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah gizi yang spesifik di wilayah-wilayah tertentu, serta mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Salah satu jurnal yang terkenal yang diterbitkan oleh PAGA Indonesia adalah "Jurnal Gizi Anak Indonesia", yang menjadi referensi penting bagi para profesional di bidang gizi.

Untuk menjangkau lebih banyak audiens dan lembaga, PAGA Indonesia juga aktif menyuarakan Kampanye Kesadaran Gizi melalui media sosial, televisi, radio, dan media cetak, serta melalui acara-acara komunitas seperti festival kesehatan dan bazar gizi.

Proyek lain yang sukses dijalankan oleh PAGA Indonesia adalah Program Gizi Sekolah. Program ini telah diterapkan di berbagai sekolah dasar di seluruh Indonesia.

Di tingkat nasional, PAGA Indonesia juga bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta berbagai lembaga penelitian dan universitas terkemuka.

Baca Juga: Melibatkan Pendekatan Holistik, Ini 8 Cara Mencegah Stunting

Kerja sama ini dilakukan untuk penyusunan pedoman gizi, penyelenggaraan seminar, dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para ahli gizi anak.

Di tingkat internasional, PAGA Indonesia bekerja sama dengan organisasi seperti United Nations Children's Fund (UNICEF), World Health Organisation (WHO), dan International Pediatric Association (IPA).

Seiring dengan beragam upaya yang dilakukan PAGA Indonesia, sejumlah anggota, mitra, dan masyarakat pun ikut merasakan manfaat positif dari program-program tersebut.

Salah satu anggota PAGA Indonesia dr Andi Setiawan mengatakan, sejak bergabung dengan PAGA Indonesia, ia merasa memiliki lebih banyak pengetahuan  sebagai ahli gizi.

“Program pelatihan dan seminar yang diadakan sangat bermanfaat dan memberikan wawasan baru yang bisa saya terapkan dalam pekerjaan sehari-hari,” ungkap Andi.

Kerja sama PAGA Indonesia dengan rumah sakit juga membuat para dokter lebih sigap dan siap dalam menangani kasus malnutrisi. Salah satunya, dirasakan oleh dr Rina Wijaya.

"Kerja sama dengan PAGA Indonesia telah membantu kami dalam mengembangkan program gizi yang lebih efektif untuk pasien anak-anak kami,” jelas Rina.

Kisah sukses lainnya datang dari seorang Ibu bernama Rina di Surabaya. Berkat dukungan dan edukasi dari PAGA Indonesia, anaknya kini tumbuh sehat dan aktif.

"Saya sangat berterima kasih kepada PAGA Indonesia. Mereka memberikan panduan dan dukungan yang luar biasa sehingga anak saya bisa pulih dan tumbuh dengan baik," kata Rina.

Cara bergabung

PAGA Indonesia membuka peluang bagi siapa saja untuk bergabung dan ikut serta dalam program mereka. Berikut syarat dan tahapan pendaftaran calon anggota.

  1. Memiliki kualifikasi profesional di bidang gizi anak, pengalaman kerja yang relevan, serta komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
  2. Calon anggota perlu mengisi formulir pendaftaran yang berisi tentang data pribadi, latar belakang pendidikan, serta pengalaman profesional. Formulir dapat diunduh melalui www.pagaindonesia.org.
  3. Calon anggota perlu melampirkan dokumen pendukung, seperti salinan ijazah dan sertifikat keahlian.
  4. Setelah melengkapi formulir, berkas dapat dikirim melalui alamat email pagaindonesiaorg@gmail.com.
  5. Tim PAGA Indonesia kami akan meninjau pendaftaran dan memberikan konfirmasi melalui emailjika aplikasi disetujui. Proses ini dapat memakan waktu sekitar dua hingga empat minggu.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang keanggotaan dan program PAGA Indonesia, kunjungi Instagram  @pagaindonesia atau telepon di 021 – 4244486.

REKOMENDASI HARI INI

Mengenal PAGA, Organisasi Non-pemerintah yang Peduli akan Gizi Anak