Parapuan.co - Kawan Puan, di sekitarmu atau di media sosial, mungkin kamu pernah melihat balita dan anak-anak yang usianya belum 12 tahun mengonsumsi teh atau kopi.
Padahal, kandungan kafein di dalam teh maupun kopi memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak-anak.
Biasanya, teh mempunyai kandungan kafein sekitar 50 miligram, sedangkan kopi 92 miligram.
Apa bahaya mengonsumsi teh atau kopi bagi balita dan anak-anak hingga mereka tidak boleh meminumnya sebelum berumur 12 tahun ke atas?
Simak informasi dampak kafein pada anak sebagaimana melansir Cleveland Clinic di bawah ini!
Dampak Kafein pada Kesehatan Anak
Ahli endokrinologi anak, Roy Kim, MD memaparkan bahwa kandungan kafein memberikan banyak dampak negatif pada kesehatan anak.
Saking banyaknya, American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menyebut, tidak ada dosis kafein yang aman bagi anak-anak di bawah 12 tahun.
"Untuk anak-anak, ada banyak dampak kesehatan potensial dari kafein," papar Roy Kim.
Baca Juga: Peringati Hari Kopi Sedunia, Bolehkah Membiarkan Anak Minum Kopi?
Adapun berbagai dampak kesehatan yang dimaksud mencakup gejala-gejala sebagai berikut:
- Aritmia (kondisi saat ritme jantung tidak normal).
- Kecemasan.
- Dehidrasi.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Tekanan darah tinggi.
- Perubahan suasana hati.
- Gelisah atau lincah.
Baca Juga: Viral Video Bayi Diberi Minum Kopi Instan, Ini Bahayanya Menurut Dokter
- Kejang.
- Gangguan tidur.
- Tremor.
- Perut tidak nyaman.
Kafein tidak hanya ditemukan pada teh dan kopi, tapi juga minuman bersoda dan produk makanan kemasan lainnya.
Sebut saja cokelat panas, serta beberapa permen, semisal permen karet dan permen mint.
Untuk itu bila ingin membelikan anak minuman atau makanan manis kemasan, cek label dan komposisinya.
Hindari teh, kopi, dan minuman berkafein lainnya untuk menjaga kesehatan tubuh anak.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: 3 Dampak Buruk Kebanyakan Minum Teh untuk Kesehatan Tubuh Kita
(*)