Parapuan.co - Saat ini, sudah banyak sekolah di Indonesia yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Untuk diketahui, Kurikulum Merdeka adalah sistem rencana atau bahan pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan minat belajar dan potensi siswa.
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog (Kemendikbudristek) untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi.
Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.
Ada tiga karakteristik Kurikulum Merdeka yakni:
1. Pengembangan soft skills dan karakter
2. Fokus dengan materi esensial
3. Pembelajaran yang fleksibel
Untuk mendukung kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah, Kemendikbudristek merancang enam strategi.
Baca Juga: 4 Hal Penting dalam Penghapusan Jurusan di SMA sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka
Strategi ini menjadi bentuk dukungan Kemendikbudristek terhadap implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri.
Mengutip dari laman Kompas.com, berikut strategi sukseskan implementasi Kurikulum Merdeka seperti:
1. Guru dan kepala sekolah harus belajar mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar.
2. Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka dengan mengikuti seri webinar.
3. Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka di dalam komunitas belajar.
4. Guru dan kepala sekolah belajar praktik baik melalui narasumber yang sudah direkomendasikan.
5. Guru dan kepala sekolah memanfaatkan pusat layanan bantuan (helpdesk) untuk mendapatkan informasi lebih.
6. Guru dan kepala sekolah bekerja sama dengan mitra pembangunan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan enam strategi tersebut, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan dengan maksimal.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pembelajaran Intrakurikuler dan Kokurikuler di Kurikulum Merdeka
(*)