Ternyata Camilan Bisa Bantu Jalin Interaksi dalam Lingkungan Baru

Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan oleh influencer Jerome Polin yang mengaku dirinya pun seringkali terjebak dalam situasi kaku saat berada di lingkungan baru.

“Selalu ada tantangan tersendiri bagi saya saat memasuki lingkungan baru. Alasannya pun beragam, mulai dari malu, tidak tahu topik yang cocok untuk dibahas, ataupun juga merasa takut respon yang diperoleh tidak sesuai harapan," ceritanya.

Memahami sulitnya berinteraksi dalam lingkungan baru, RITZ Crackers pun meluncurkan formula terbaru dengan dua varian rasa yaitu Cheese dan Chocolate. 

RITZ Crackers varian Cheese dan Chocolate. (Ritz Crackers)

Jenama camilan yang telah dikenal sejak tahun 1934 ini juga memperkenalkan semangat “Renyahnya RITZ, Awali Percakapan” untuk mengajak setiap orang mengatasi kebingungan saat memulai interaksi.

Senior Marketing Manager RITZ Crackers, Dian Ramadianti, mengungkapkan bahwa memulai percakapan seringkali menjadi tantangan.

Untuk itu, RITZ Crackers hadir dengan formula baru dan kampanye 'Renyahnya RITZ, Awali Percakapan' sebagai solusi sederhana bagi siapa saja yang ingin memulai interaksi.

“RITZ Crackers meluncurkan formula terbaru dengan dua varian rasa yaitu Cheese dan Chocolate dengan perpaduan rasa manis gurih di setiap gigitan serta dibalut dengan kreker renyah yang dipanggang hingga keemasan," ujar Dian.

Baca Juga: Bisa Jadi Menu Camilan Akhir Pekan, Ini Tips Membuat Donat Gula Halus

“Kami berharap diluncurkannya formula terbaru dari RITZ Crackers ini bisa memudahkan orang untuk mencairkan suasana dan mengatasi kebingungan saat memulai percakapan, sehingga bisa lebih mudah memulai interaksi dengan cara yang menyenangkan,” tutup Dian.

Selain itu, RITZ Crackers juga memperkenalkan permainan Pass The RITZ challenge yang diinisiasi oleh Jerome Polin dan diaplikasikan pada platform media sosial TikTok untuk membangun keseruan bersama dengan orang baru.

Caranya pun sangat mudah untuk dilakukan, dimulai dari seseorang yang menantang orang selanjutnya dengan menyebutkan sebuah clue yang mendeskripsikan orang tersebut.

Contohnya dengan mengatakan “Saya ingin memberikan RITZ ini kepada seseorang yang memiliki senyum yang hangat”.

Dengan begitu, setiap orang bisa memanfaatkan keseruan dari permainan ini sebagai momentum awal untuk memecah kebingungan dalam memulai interaksi.

(*)