Mengatasi Cek-cok dan Masa Sulit dalam Hubungan Setelah Punya Bayi

David Togatorop - Selasa, 13 Agustus 2024
Tetap pelihara hubungan suami istri setelah punya bayi.
Tetap pelihara hubungan suami istri setelah punya bayi. (iStock/monzenmachi)

Parapuan.co - Kehadiran bayi dalam keluarga sering kali membawa perubahan besar dalam hubungan suami istri.

Tak jarang, Kawan Puan dan pasangan mengalami cek-cok, kurang tidur, atau bahkan jarang berhubungan intim setelah si kecil lahir.

Namun, bagaimana cara mengatasinya? Salah satu kuncinya adalah dengan memahami peran dan tanggung jawab masing-masing agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga.

Perbedaan Respons Pria dan Perempuan dalam Mengasuh Anak

Perlu diketahui, Kawan Puan, pria dan perempuan memiliki respons yang berbeda dalam menjalani peran sebagai orang tua. Ketika seorang perempuan mengetahui dirinya hamil, insting keibuannya langsung aktif, mengalihkan fokus hidupnya untuk merawat dan menjaga bayi.

Sementara itu, pria cenderung membentuk ikatan dengan bayi sedikit lebih lambat, karena mereka lebih fokus pada tanggung jawab finansial untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tekanan ini sering kali menyebabkan calon ayah merasa cemas dan stres.

Menyadari bahwa reaksi ini adalah hal yang normal sangat penting bagi setiap pasangan.

Ini juga berlaku dalam rumah tangga dengan dua penghasilan, di mana masalah pembagian tugas merawat anak biasanya lebih mudah diatasi karena kedua orang tua merasa bertanggung jawab untuk menjaga anak di malam hari.

Rasa tanggung jawab ini sering kali muncul karena rasa bersalah setelah bekerja seharian.

Baca Juga: Hindari Menanyakan 3 Hal Ini ke Suami Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis

Tips untuk Ayah

Bagi Kawan Puan yang merasa suami kurang memahami beratnya merawat bayi sendirian di rumah, para ahli menyarankan untuk memberi suami "pelatihan" akhir pekan. Caranya, ambil waktu sejenak untuk pergi dan biarkan suami menjaga si kecil.

Latihan ini memberikan dua manfaat utama: pertama, Kawan Puan mendapatkan waktu untuk beristirahat dan mengisi kembali energi, dan kedua, suami akan lebih menghargai serta memahami betapa beratnya tugas menjaga anak.

Pastikan pasangan tidak meminta bantuan pengasuh atau orang tua Kawan Puan dalam merawat anak selama pelatihan ini. Hasilnya, ketika Kawan Puan kembali, suami akan lebih bersedia membantu dan menghargai peran Kawan Puan sebagai ibu.

Hindari Menjadi Ibu yang Terlalu Dominan

Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah menghindari sikap terlalu dominan dalam merawat anak. Jika Kawan Puan merasa hanya Anda yang paling tahu cara terbaik merawat bayi dan menghalangi suami untuk ikut serta, justru Anda merampas kesempatan suami untuk turut mengambil tanggung jawab dalam membesarkan anak.

Kolaborasi yang baik antara suami dan istri adalah kunci untuk menikmati setiap momen dalam merawat si kecil.

Dengan menerapkan tips ini, Kawan Puan dan pasangan dapat menjaga keharmonisan rumah tangga sekaligus menciptakan suasana yang lebih nyaman dan saling mendukung dalam mengasuh buah hati tercinta. (*)

Baca Juga: Tips Quality Time Bareng Pasangan yang Bikin Hubungan Makin Harmonis

Sumber: Tabloid Nakita
Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029