Kekerasan Terhadap Perempuan di Rumah Tangga dan Keberanian Bersuara

David Togatorop - Kamis, 15 Agustus 2024
Kekerasan terhadap perempuan dominan terjadi di rumah tangga dan korban biasanya enggan melapor.
Kekerasan terhadap perempuan dominan terjadi di rumah tangga dan korban biasanya enggan melapor. (iStock/kieferpix)

Parapuan.co - Kekerasan terhadap perempuan masih menjadi isu yang memprihatinkan di Indonesia, dengan data yang ada mencerminkan hanya sebagian kecil dari kasus sebenarnya.

Fenomena ini sering kali digambarkan seperti gunung es, di mana kasus yang terlaporkan hanya merupakan puncaknya.

Banyak korban, pendamping, dan keluarga yang berani melaporkan, tetapi jumlah kasus yang tidak dilaporkan diyakini jauh lebih besar.

Di balik angka-angka tersebut, masih banyak korban yang belum mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang memadai, meskipun berbagai kebijakan perlindungan telah disiapkan.

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dalam rilis Catatan Tahunan (CATAHU) 2023 memuat data kekerasan terhadap perempuan selama tahun 2023.

Dalam laporan ini, tercatat sebanyak 289.111 kasus kekerasan terhadap perempuan. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan sekitar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, kekerasan di ranah personal tetap mendominasi.

Tingginya kasus kekerasan di dalam rumah tangga, terutama terkait relasi perkawinan dan keluarga, menjadi kontributor utama.

Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama yang terjadi di lingkungan rumah tangga.

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Ratna Susianawati, menekankan pentingnya keberanian korban untuk melaporkan kasus yang mereka alami tanpa takut akan stigma dari masyarakat.

Ratna juga memberikan apresiasi kepada seorang mantan atlet anggar yang berani angkat suara terkait kekerasan yang dialaminya dari sang suami.

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Kekerasan Terhadap Perempuan di Rumah Tangga dan Keberanian Bersuara