Parapuan.co - Kawan Puan, nama Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi baru-baru ini mencuri perhatian.
Bagaimana tidak, Retno Marsudi baru saja menerima penghargaan Medal of Honour "The Star of Merit of the Order of the State of Palestine" dari Presiden Palestina.
Penghargaan Medal of Honour tersebut diterima Retno Marsudi setelah meresmikan Gedung Pancasila bertepatan dengan HUT Kementerian Luar Negeri, Senin (19/8/2024) kemarin.
Penghargaan itu diterima Retno Marsudi berkat peran aktifnya dalam mendorong resolusi damai atas konflik di Palestina.
Melihat hal ini, Kawan Puan mungkin jadi penasaran dengan kiprah Retno Marsudi sebagai diplomat sekaligus menteri luar negeri.
Yuk, simak profil Retno Marsudi sebagaimana dirangkum PARAPUAN dari laman resmi Kemlu.go.id!
Profil Retno Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi, yang lebih dikenal sebagai Retno Marsudi, adalah sosok diplomat berpengaruh di Indonesia dan dunia.
Baca Juga: Retno Marsudi Beri Tips Remaja Perempuan 'Hidupkan' Kartini di Era Milenial
Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, sebuah posisi yang diembannya sejak 27 Oktober 2014.
Lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962, Retno telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa dalam dunia diplomasi dan hubungan internasional.
Pendidikan dan Karier Awal
Retno Marsudi menempuh pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan spesialisasi dalam Hubungan Internasional.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Retno melanjutkan pendidikan di Haagse Hogeschool, Belanda, dengan fokus pada studi Eropa.
Ia juga mendapatkan pendidikan tambahan di bidang Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo, Norwegia.
Karier diplomatik Retno dimulai pada tahun 1986, ketika ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Kariernya berkembang pesat, dan ia berhasil menduduki berbagai posisi penting.
Di awal kariernya, Retno ditugaskan di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, Australia, dan kemudian di Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag, Belanda.
Baca Juga: Wejangan Retno Marsudi pada Maudy Ayunda Soal Perempuan Berpendidikan Tinggi
Pencapaian dan Kontribusi sebagai Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi dikenal sebagai diplomat yang tegas dan berkomitmen pada isu-isu global seperti perdamaian, hak asasi manusia, dan kerjasama internasional.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah peran aktifnya dalam mendorong resolusi damai atas konflik di Palestina.
Retno secara konsisten menyuarakan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, dan berpartisipasi dalam berbagai forum internasional untuk membahas isu tersebut.
Selain itu, di bawah kepemimpinan Retno, Indonesia semakin aktif dalam ASEAN dan forum-forum multilateral lainnya.
Ia juga berperan dalam memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia, termasuk mempromosikan perdagangan dan investasi, serta meningkatkan hubungan bilateral dengan berbagai negara.
Pada masa pandemi Covid-19, Retno memimpin upaya diplomatik untuk mendapatkan akses terhadap vaksin bagi Indonesia.
Ia bernegosiasi dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk memastikan Indonesia mendapatkan pasokan vaksin yang memadai, yang kemudian berperan penting dalam program vaksinasi nasional.
Penghargaan dan Pengakuan
Baca Juga: Rangkaian KTT G20 Dimulai, Menlu Retno Marsudi Sampaikan Isu yang Jadi Fokus Indonesia
Atas kontribusinya yang luar biasa dalam diplomasi, Retno Marsudi telah menerima berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satunya adalah penghargaan "The Star of Soekarno" dari Yayasan Pendidikan Soekarno atas jasanya dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan global.
Beberapa penghargaan internasional yang pernah diterimanya antara lain:
- The Order of Merit (Grand Officer – the Second Highest Decoration), Norwegia, Desember 2011.
- The Ridder Grootkruis di de Orde van Oranje-Nassau, Belanda, 12 Januari 2015.
- Penghargaan "Agen Perubahan" dari PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), 21 September 2017.
- "El Sol del Peru" ("Matahari Peru"), Peru, 24 Mei 2018.
- Malalai Medal of Honor from President Ashraf Ghani of Afghanistan, 1 Maret 2020.
Retno Marsudi layak dianggap sebagai contoh nyata dari kepemimpinan perempuan dalam diplomasi.
Ia membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, perempuan dapat mencapai puncak karier dalam bidang yang biasanya didominasi oleh pria.
Retno Marsudi tidak hanya menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia, tetapi juga bagi komunitas global.
Kepemimpinannya yang kuat dan visi globalnya telah membawa Indonesia lebih maju di pentas dunia. Keren ya, Kawan Puan?
Baca Juga: 4 Ide Besar Retno Marsudi di Female Foreigner Ministers' Meeting
(*)