WHO Nyatakan Mpox sebagai Kegawatdaruratan Global, Begini Mendiagnosis Cacar Monyet

Arintha Widya - Kamis, 22 Agustus 2024
WHO Nyatakan Mpox sebagai Kegawatdaruratan Global, Begini Mendiagnosis dan Membedakan Cacar Monyet dengan Penyakit Lainnya
WHO Nyatakan Mpox sebagai Kegawatdaruratan Global, Begini Mendiagnosis dan Membedakan Cacar Monyet dengan Penyakit Lainnya kemalbas

Parapuan.co - Pekan ini kita dikejutkan dengan kembali merebaknya virus cacar monyet atau monkey pox (Mpox) di Tanah Air.

Tak hanya itu, peningkatan penyebaran Mpox juga ditemukan di sejumlah negara lain.

Hal ini membuat Mpox ditetapkan sebagai "Kegawatdaruratan Global" oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk kedua kalinya.

Penetapan status kegawatdaruratan global adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO untuk mempercepat penelitian, pendanaan, dan tindakan kesehatan masyarakat internasional, serta kerja sama untuk mengatasi Mpox.

Status ini layak dinyatakan gawat dan darurat, mengingat berbagai gejala Mpox yang hampir mirip dengan penyakit cacar air biasa.

Kenali perbedaan Mpox dan gejala penyakit lain, serta bagaimana mendiagnosisnya seperti terungkap dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN dari RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah) Group di bawah ini!

Perbedaan Mpox dengan Gejala Penyakit Lain

Salah satu ciri paling khas dari Mpox adalah adanya limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening, dengan kemungkinan kematian berkisar antara 3-6 persen.

Sementara pada penderita cacar air, demam dialami hingga 39 derajat Celcius disertai ruam yang muncul di hari pertama sampai hari kedua infeksi.

Baca Juga: 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia, Ini Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

Ruam yang muncul diawali dengan makula, papula, vesikel-pustul, kemudian diakhiri dengan pustul dan krusta.

Ciri khas dari cacar air adalah ruam gatal. Cacar air biasa sangat jarang menyebabkan kematian.

Demam dan ruam juga dialami oleh penderita campak. Demamnya bisa mencapai 40,5 derajat Celcius, dengan ruam yang muncul setelah hari kedua hingga keempat.

Ruam campak dapat muncul mulai dari kepala dan menyebar hingga ke tangan dan kaki. Ciri khasnya adalah adanya koplik spots atau bercak putih di area mulut.

Risiko kematian dari campak tergantung pada kondisi masing-masing penderitanya.

Ruam pada kulit juga bisa saja disebabkan oleh infeksi bakteri pada kulit, scabies, sifilis, maupun alergi terhadap obat-obatan.

Oleh karenanya, jika mengalami demam dan melihat adanya ruam yang muncul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Mendiagnosis Mpox

Secara klinis, diagnosis Mpox dapat mempertimbangkan penyakit ruam lainnya, seperti smallpox (meskipun sudah dieradikasi), varicella atau cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat tertentu.

Baca Juga: Cacar Monyet Kembali Merebak, Siapa Saja yang Bisa Terjangkit Virus Mpox?

Pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi gejala khas untuk membedakan Mpox dengan penyakit lain yang serupa, seperti cacar, cacar air, dan lainnya.

Konfirmasi diagnosis hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, di antaranya menggunakan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) pada spesimen swab tonsilar, swab nasofaringeal, cairan lesi, dan serum.

Jika seseorang dicurigai mengalami gejala Mpox, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi.

Pasien juga sebaiknya segera ke dokter jika pernah kontak dengan darah, cairan tubuh, dan lesi kulit atau mukosa hewan atau manusia yang terinfeksi penyakit ini.

Dalam anamnesis atau wawancara medis, dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi akan menanyakan, apakah pasien memiliki riwayat bepergian ke negara endemik seperti Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Dokter juga akan bertanya apakah pasien memiliki riwayat kontak dengan pasien yang berasal dari negara endemik tersebut atau tidak.

Kemudian dari gejala klinis yang ditimbulkan, apakah sesuai dengan gejala Mpox atau penyakit ruam lainnya, seperti cacar, cacar air, campak, dan cacar lainnya.

Setelah itu pasien akan dirujuk untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Untuk dapat terdiagnosis secara pasti, sebaiknya pasien dibawa ke laboratorium khusus yang menyediakan pemeriksaan molekuler yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR).

Setelah diagnosis tegak, pasien akan dirawat di ruangan isolasi khusus yang bertekanan negatif untuk mencegah terjadinya penularan virus dari manusia ke manusia.

Selanjutnya pasien akan mendapatkan perawatan dan terapi yang bersifat simtomatis dan suportif hingga pasien membaik atau daya tularnya menghilang.

Baca Juga: Kasus Baru Monkeypox di Tangsel, Ini 4 Cara Mencegah Cacar Monyet Menurut Kemenkes

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Sinopsis Series Never Enough, Kisah Persahabatan Anak Yatim Piatu