3 Cara agar Gen Z Bisa Menabung di Tengah Fenomena YOLO dan FOMO

Arintha Widya - Selasa, 27 Agustus 2024
Cara agar gen Z bisa menabung di tengah fenomena fomo dan yolo
Cara agar gen Z bisa menabung di tengah fenomena fomo dan yolo MDV Edwards

Parapuan.co - Kawan Puan, rupanya generasi Z atau Gen Z memiliki karakteristik yang sulit menabung dan kurang bisa mengelola keuangan.

Hal ini pernah disinggung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi.

Melansir Kompas.com, Friderica pernah menyampaikan sejumlah hal yang membuat Gen Z sulit menabung dan mengelola keuangannya.

Yaitu karena mentalitas hidup hanya sekali atau You Only Live Once alias YOLO, dan ketakutan akan ketinggalan tren atau Fear of Missing Out (FOMO).

Friderica juga menjelaskan bahwa fenomena YOLO dan FOMO membuat Gen Z lebih memilih menghabiskan uang untuk saat ini alih-alih berinvestasi buat masa depan.

Apakah Kawan Puan juga Gen Z? Jika iya, kamu tetap bisa menabung di tengah fenomena YOLO dan FOMO, kok.

Berikut ini cara Gen Z menabung uang dari gaji bulanan sebagaimana dilansir dari CNBC via Kompas.com!

1. Kelola Gaji Bulanan

Douglas Boneparth, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Bone Fide Wealth menjelaskan, tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang dalam hal menabung.

Baca Juga: Generasi Sandwich, Simak 5 Tips Hemat dalam Mengatur Gaji Bulanan

Akan tetapi, kamu bisa mulai mendisiplinkan diri secara finansial dengan memantau pengeluaran dan uang yang tersisa.

Misalnya, jika kamu memiliki sisa uang Rp200.000 setelah menutupi semua pengeluaran bulan itu, pikirkan cara untuk mengelola uang tersebut.

"Jika kamu memiliki minggu yang baik, kamu mungkin tergoda untuk memanjakan diri dengan belanja impulsif," ungkap Douglas Boneparth.

"Namun, ada baiknya untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi tujuan keuangan yang telah kamu tetapkan untuk diri sendiri," imbuhnya.

Saat mengelola gaji bulanan, metode yang umum digunakan adalah membagi gaji dengan presentase 50-30-20.

Rinciannya, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.

2. Simpan Cukup Uang untuk Masa Sulit

Meskipun belum membangun disiplin finansial, setidaknya kamu harus menabung untuk skenario terburuk, seperti kehilangan pekerjaan.

Untuk itu, tabunglah sejumlah uang di pos dana darurat. Jumlahnya bisa bervariasi tiap bulan, asalkan nantinya cukup untuk biaya hidup selama beberapa bulan.

Baca Juga: Hindari Dompet Digital, Ini 4 Tempat Terbaik Menyimpan Dana Darurat

"Tujuannya adalah untuk menyisihkan cukup uang untuk menutupi biaya hidup selama tiga hingga enam bulan," kata Douglas.

3. Evaluasi Tujuan Keuangan

Setelah memiliki cukup tabungan untuk hidup dengan nyaman selama setidaknya tiga bulan, inilah saatnya untuk menetapkan beberapa tujuan keuangan.

Sebut saja diantaranya, melunasi utang, membeli rumah, atau menabung untuk masa pensiun.

Dari situ, Douglas Boneparth merekomendasikan untuk mempertimbangkan tiga aspek berikut terkait masa depan keuangan:

Yaitu berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Selain itu, juga rentang waktu kapan kamu ingin mencapai setiap tujuan. Kemudian, mana yang menjadi prioritas utamamu.

"Prioritas membantu menentukan tujuan mana yang akan didanai lebih awal atau lebih besar daripada tujuan lainnya," papar Douglas Boneparth.

Demikian tadi beberapa cara yang bisa dilakukan Gen Z agar tidak YOLO dan FOMO sesaat sampai mengabaikan kondisi keuangan. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Webinar NOVA Bersama MSIG Bahas Langkah Konkret Menyiapkan Dana Pensiun Menurut Perencana Keuangan

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru