Perempuan cenderung lebih memikirkan masa depan dalam konteks hubungan.
Ketika mereka merasa bahwa hubungan tersebut tidak lagi memiliki prospek yang jelas atau masa depan yang diharapkan, mereka mulai mempersiapkan diri untuk hidup tanpa pasangan tersebut.
Persiapan ini tidak selalu dilakukan secara sadar, tetapi bisa berbentuk perlahan-lahan menarik diri secara emosional dan mental dari pasangan.
2. Komunikasi yang Tidak Tersampaikan
Sering kali, perempuan telah mencoba berkomunikasi tentang ketidakpuasan atau masalah dalam hubungan, tetapi merasa bahwa upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Ketika komunikasi tidak efektif atau tidak direspons dengan baik, perempuan mungkin mulai menginternalisasi perasaan mereka dan menerima bahwa hubungan tersebut tidak akan berhasil.
Hal ini memudahkan mereka untuk move on secara emosional sebelum putus secara fisik.
3. Proteksi Diri dari Luka yang Lebih Dalam
Baca Juga: Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Disebut Tidak Sekufu, Apa Itu?
Mengakhiri hubungan adalah proses yang menyakitkan, dan perempuan sering kali ingin melindungi diri mereka dari luka yang lebih dalam.
Dengan mulai move on sebelum putus, mereka secara tidak langsung mengurangi dampak emosional yang mungkin dirasakan ketika hubungan benar-benar berakhir.
Ini memungkinkan mereka untuk lebih cepat pulih dan melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Kawan Puan, itu tadi tiga hal yang bisa menjadi alasan mengapa perempuan cenderung lebih cepat move on sebelum hubungannya benar-benar berakhir.
Mulai dari kecenderungan mengantisipasi, proses komunikasi yang tidak tersampaikan, hingga proteksi diri.
Jadi, apakah Kawan Puan juga berada dalam situasi seperti ini?
Baca Juga: 5 Strategi Memilih Pasangan Hidup yang Tepat, Perempuan Lajang Perlu Tahu
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).