Ini Cara Menjadi Perempuan yang Financially Chic di Era Gaya Hidup Modern

Arintha Widya - Selasa, 10 September 2024
Menjadi perempuan yang financially chic di tengah era gaya hidup modern.
Menjadi perempuan yang financially chic di tengah era gaya hidup modern. (Wasan Tita/Getty Images)

Parapuan.co – Saat ini, semakin banyak perempuan yang mengemban peran ganda, baik sebagai istri dan ibu, maupun pekerja.

Tuntutan tersebut membuat perempuan harus lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk finansial pribadi dan keluarga. Dalam artian lain, perempuan harus mampu menjadi financially chic.

Financially chic adalah ketika seseorang bisa mengelola keuangan secara cerdas agar bisa hidup sejahtera di era gaya hidup yang dinamis dan modern.

Hal itu dibahas dalam webinar Arisan Parapuan bertajuk "Financially Chic Proven! Ini Cara Pintar Perempuan Proteksi Diri Kini dan Nanti" yang diadakan Parapuan dan Nova bersama MSIG Life pada Jumat (30/8/2024).

Perencana Keuangan Finante Rista Zwestika CFP® WMI WPS mengatakan, perempuan rentan mengalami berbagai risiko finansial dalam rumah tangga, mulai dari ketiadaan suami sebagai pencari nafkah utama hingga kehilangan pekerjaan.

“Selain itu, perempuan juga rentan mengalami yang namanya ‘selingkuh keuangan’. Dari selingkuh keuangan, bisa menjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), lalu menjadi selingkuh hati,” imbuh Rista.

Rista Zwestika, Perencana Keuangan Finante membeberkan cara menjadi financially chic dalam webinar Arisan Parapuan bersama MSIG Life.
Rista Zwestika, Perencana Keuangan Finante membeberkan cara menjadi financially chic dalam webinar Arisan Parapuan bersama MSIG Life. (Dok. PARAPUAN)

Lebih lanjut Rista menjelaskan, riset LIMRA pada 2023 menunjukkan bahwa 38 persen rumah tangga akan mengalami kesulitan keuangan dalam waktu enam bulan jika pencari nafkah utama tiba-tiba meninggal dunia.

“Makanya, penting sekali bagi kita, kaum perempuan, untuk lebih financially chic dan merencanakan keuangan untuk mengantisipasi berbagai risiko finansial yang mungkin terjadi,” ujarnya.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan untuk Perempuan Karier agar Finansial Lebih Baik

Untuk menjadi perempuan yang financially chic, Rista mengatakan ada dua hal sederhana yang bisa dilakukan perempuan.

1. Memiliki financial self-awareness

Perempuan perlu memiliki financial self-awareness, yaitu pemahaman menyeluruh tentang situasi keuangan pribadi, mulai dari mengelola pemasukan dan pengeluaran hingga menyadari risiko-risiko keuangan di masa depan.

“Situasi keuangan kan tidak bisa kita prediksi. Segala sesuatu yang kita tidak bisa prediksi, yuk kita rencanakan saja. Ini supaya kalau terjadi risiko, kita masih bisa hidup, bangkit, dan menata masa depan,” kata Rista.

Selain itu, kesadaran finansial juga perlu dibarengi dengan pengetahuan tentang produk-produk keuangan yang bisa membantu perencanaan keuangan di masa depan lebih lancar.

2. Melakukan financial check-up

Langkah selanjutnya adalah mengecek kondisi keuangan secara berkala. Menurut Rista, kondisi keuangan yang sehat memiliki dua kriteria.

Pertama, seimbang antara pengeluaran dan pemasukan, serta utang tidak melebihi 30 persen dari pemasukan. 

Baca Juga: Pasangan Perlu Financial Check Up sebelum Menikah, Ini yang Wajib Dibahas

Kedua, keuangan aman, di mana Kawan Puan memiliki dana darurat dan proteksi dengan asuransi. Salah satunya asuransi jiwa.

Proteksi Diri untuk Raih Financial Chic

Untuk menjadi financially chic, perempuan perlu memahami pentingnya berinvestasi untuk masa depan. Salah satunya dengan memiliki asuransi jiwa.

Seperti diketahui, asuransi jiwa merupakan bentuk proteksi diri dan keluarga dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan. Bagi perempuan, memiliki asuransi jiwa juga dapat memberikan rasa tenang dan aman karena aset terlindungi.

“Kalau kita hanya fokus pada melipatgandakan kekayaan, bagaimana kita melindungi aset-aset yang kita bangun? Bagaimana melindungi diri kita sebagai pencari nafkah? Makanya, asuransi jiwa hadir untuk menjawab itu,” tutur Rista.

Secara umum, asuransi jiwa terbagi menjadi dua jenis, yaitu tradisional dan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI). Bedanya adalah, PAYDI menyediakan opsi cuti premi, sedangkan asuransi tradisional tidak.

Rista mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih produk asuransi jiwa. Pertama, pastikan premi asuransi yang akan dipilih sesuai dengan kemampuan keuangan dan kebutuhan perlindungan.

Kedua, periksa dengan cermat manfaat yang ditawarkan oleh polis asuransi, termasuk cakupan untuk penyakit kritis dan kematian.

Ketiga, pilih asuransi yang memungkinkan penyesuaian manfaat atau premi sesuai dengan perubahan kebutuhan finansial di masa depan.

Baca Juga: Cara Memilih Asuransi Berdasarkan Fase Hidup Mulai Usia 25 hingga 50an

Keempat, pilih asuransi dengan reputasi yang baik dan memiliki catatan pelayanan pelanggan yang memadai.

Nah, salah satu perusahaan asuransi jiwa yang bisa dipertimbangkan adalah MSIG Life. MSIG Life menyediakan banyak pilihan produk asuransi jiwa dengan cakupan manfaat yang beragam dan dapat disesuaikan di setiap tahap kehidupan.

Selain itu, MSIG Life juga sudah berpengalaman melayani masyarakat Indonesia sejak 1985 dan memiliki reputasi pelanggan yang baik.

MSIG Life juga memiliki kondisi finansial perusahaan yang tergolong sehat. Hal ini tercermin dari Risk Based Capital (RBC) sebesar 201,5 persen, jauh di atas ketentuan minimum dari regulator (120 persen).

Adapun RBC adalah kemampuan membayar kewajiban jangka panjang perusahaan asuransi, termasuk klaim.

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai asuransi jiwa yang sesuai kebutuhan perempuan, Kawan Puan bisa mengecek situs web MSIG Life.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan