Banyak Gen Z, milenial, dan alpha yang menikmati karya-karya Chrisye tanpa pernah mengenalnya secara langsung.
Hal ini menunjukkan bahwa musik Chrisye memiliki daya tarik yang mampu menembus batas waktu dan generasi, menjadikannya relevan di setiap era.
Kenangan akan Chrisye tidak hanya berfokus pada musiknya, tetapi juga pada sosoknya yang humble dan down-to-earth.
Andien mengingat saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bagaimana Chrisye terlihat sebagai sosok yang rendah hati.
Ia tidak memiliki aura khas yang biasanya dimiliki oleh musisi besar, melainkan selalu menunjukkan sikap yang bersahaja.
Bagi Andien, Chrisye adalah inspirasi yang luar biasa, baik sebagai musisi maupun sebagai pribadi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
"Saya melihat ia sebagai sosok yang rendah hati. Tidak ada aura ‘gw Chrisye loh’ yang biasanya dimiliki oleh musisi besar," kata Andien
"Bagi saya, ia adalah inspirasi yang baik, baik sebagai musisi, pribadi, dan manusia,” lanjutnya.
Di hari lahir Chrisye, Andien menegaskan kembali kekuatan luar biasa dari karya-karya beliau.
Chrisye telah membuktikan bahwa musiknya mampu hidup melebihi kapasitas manusia, menembus berbagai era dengan pesonanya yang abadi.
Konser Lifetime Tribute to Chrisye menjadi momen istimewa bagi para penggemar dan musisi untuk mengenang serta merayakan warisan Chrisye.
Warisan ini akan terus hidup dalam hati dan ingatan banyak orang, termasuk generasi mendatang yang akan terus menikmati keindahan lagu-lagu legendarisnya.
Baca Juga: Lifetime Tribute to Chrisye, Konser Persembahan untuk Mengenang Sang Maestro
(*)
Ken Devina