Definisi Masyarakat Kelas Atas, Tak Sekadar Dilihat dari Jumlah Kekayaan

Arintha Widya - Senin, 23 September 2024
Kategori masyarakat kelas atas.
Kategori masyarakat kelas atas. Edwin Tan

Parapuan.co - Kawan Puan, kelompok sosial di masyarakat secara tidak langsung terbagi ke dalam stratifikasi berdasarkan tingkat ekonominya.

Ada masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah yang dikenal dalam stratifikasi sosial era modern.

Masyarakat kelas atas, dalam konteks modern, merujuk pada kelompok sosial dengan status tertinggi dalam hierarki masyarakat.

Lantas, apa yang dimaksud kelas atas dan siapa saja masyarakat yang termasuk di dalamnya? Berikut informasinya melansir berbagai sumber!

Kategori Masyarakat Kelas Atas di Indonesia

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) seperti dikutip dari Tribunnews, kelompok ini dicirikan oleh pengeluaran rata-rata Rp9,90 juta ke atas per bulan.

Jumlah pengeluaran bulanan tersebut menunjukkan tingkat konsumsi yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelas sosial lainnya.

Masyarakat atau individu yang masuk ke dalam kelas sosial atas atau top class adalah orang dengan pendapatan tinggi, pekerjaan yang bergengsi, dan pendidikan yang tinggi. 

Melansir Bobo.grid.id, mereka yang tergolong masyarakat kelas atas ialah keluarga konglomerat, keluarga kerajaan, keluarga bangsawan.

Baca Juga: 5 Tips Hemat Mengatur Keuangan yang Diterapkan Orang Kaya, Patut Ditiru!

Definisi Kelas Atas Secara Umum

Dilansir dari laman Stekom.ac.id, kelas atas adalah kelompok individu yang memiliki kekayaan besar, kekuasaan politik, dan pengaruh yang signifikan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Mereka tidak hanya terkaya dalam masyarakat, tetapi sering kali memiliki status yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kekayaan mereka bukanlah kekayaan "baru", tapi bisa jadi bersumber dari warisan keluarga besar yang telah lama ada.

Pada masa sebelum abad ke-20, fokus kelas atas terutama terletak pada aristokrasi, yaitu golongan bangsawan yang memiliki status sosial berdasarkan gelar kebangsawanan.

Kekayaan dan kekuasaan ini diwariskan turun-temurun dalam keluarga-keluarga bangsawan, menciptakan garis keturunan yang kuat dalam dunia aristokrat.

Hal ini berbeda dengan konsep orang kaya baru yang muncul dari kelas menengah melalui pencapaian individual, yang tidak selalu dilihat sebagai bagian dari kelas atas tradisional.

Perbedaan Kelas Atas Lama dan Orang Kaya Baru

Salah satu perbedaan penting antara kelas atas lama dan orang kaya baru adalah aspek warisan budaya dan status sosial.

Baca Juga: Mengapa Keturunan Orang Kaya Juga Kaya? Money Script Jadi Faktornya

Kelas atas lama, atau tradisional, melihat status sosial sebagai sesuatu yang dilahirkan, bukan dicapai.

Mereka percaya bahwa hanya mereka yang lahir dalam keluarga istimewa yang dapat memahami dan mempertahankan nilai-nilai serta tradisi yang melekat pada kelas atas.

Hal ini meliputi norma-norma sosial, gaya hidup, serta standar budaya yang telah mengakar dari generasi ke generasi.

Sebaliknya, orang kaya baru yang muncul dari kelas menengah cenderung lebih berfokus pada prestasi individual dan pencapaian kekayaan dalam kehidupan publik, terutama dalam sistem demokrasi modern.

Meski memiliki kekayaan yang besar, mereka sering kali dipandang berbeda dari kelas atas lama karena tidak dibesarkan dengan cara hidup dan tradisi aristokrasi.

Masyarakat kelas atas memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari kelas sosial lainnya, baik dalam hal kekayaan, status, maupun tradisi.

Meskipun demokrasi modern telah mengurangi dominasi mereka dalam politik, pengaruh kelas atas tetap kuat melalui kekayaan, jaringan sosial, dan kekuasaan yang mereka miliki.

Dari informasi di atas, bisa disimpulkan bahwa kelas atas tidak hanya merujuk pada jumlah kekayaan, tapi juga pengaruh dan kekuasaan.

Baca Juga: Jumlah Kekayaan yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

(*)

Sumber: Berbagai sumber
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Viral di Medsos, Ini 3 Rekomendasi Beasiswa untuk Mahasiswa 'Biasa'