Parapuan.co - Kawan Puan, zaman sekarang mengasuh dan mendidik anak berbeda dari dahulu.
Terlebih untuk anak remaja hingga menginjak dewasa, yang merasa bisa melakukan apa saja dan banyak ingin mencoba sesuatu yang baru.
Di sebuah wawancara YouTube bersama Nagita Slavina, Ariel NOAH membagikan tantangannya dalam mendidik Alleia Anata Irham di usia remaja.
Seperti apa? Yuk, simak informasi mengenai peran Ariel NOAH sebagai ayah dalam pengasuhan terhadap anak perempuannya berikut ini!
Posesif Tapi Tahu Batasan
Ketika ditanya Nagita Slavina tentang Ariel posesif pada Alleia atau tidak, sang musisi mengaku menetapkan batasan tertentu.
Bahkan di usia Alleia yang tahun 2024 ini sudah 19 tahun, kedekatan Ariel dengan putrinya lebih seperti seorang teman.
"Kalau waktu kecil kayak ngejagain aja. Kalau sekarang kayak temen," ungkap Ariel.
"Ada (posesif), tapi ya mesti tahu di mana batesnya. Karena kan kalau gue bilang, misalnya mereka mau belajar fail, mending sekarang pas kita masih ada," imbuhnya.
Baca Juga: Tanda-Tanda Orang Tua Posesif dan Suka Mengkhawatirkan Segalanya
Jadi Teman Curhat yang Tidak Men-Judge
Di kesempatan wawancara yang sama, Ariel mengaku Alleia terbuka padanya dan sering curhat.
Padahal, dulu ia sempat khawatir putrinya kesulitan berkomunikasi dengannya karena tidak tinggal bersama.
Seperti kita tahu, Alleia tinggal bersama ibunya, Sarah Amalia. Untuk itu, Ariel menerapkan co-parenting bersama Sarah.
"Kalau yang ditakutin dulu komunikasi, takutnya dia enggak mau terbuka," ungkap Ariel.
"Takutnya kalau kita terlalu galak dia jadi takut mau ngomong apa-apa. Tapi kalau enggak galak salah juga kayaknya," paparnya lagi.
Namun, beruntung Ariel dan sang putri punya komunikasi yang baik, terutama ketika Alleia mulai remaja seperti sekarang.
"Pas di sini ternyata enak kok komunikasinya. Kayaknya dia enggak ada halangan mau ngomongin apapun," ujar Ariel.
Menurutnya, kunci agar anak mau sering bercerita pada orang tua adalah dengan tidak menghakimi.
Baca Juga: Anak Menolak Curhat, Ini 5 Cara Kamu Bisa Membaca Pikiran Mereka
"Karena kalau terlalu di-judging itu dia terlalu takut terbuka. Terlalu kayak dihakimin gitu," tutur Ariel.
Daripada menghakimi, Ariel selalu mengajarkan konsekuensi dari sebuah tindakan kepada Alleia.
"Kita ngajarin mana yang salah, yang bener, dan konsekuensi gitu. Enggak apa-apa kalau mau lompat, tapi nanti kalau jatuh jangan nangis," tambahnya mencontohkan.
Peran Ariel dalam Co-parenting Bersama Sarah Amalia
Meski bercerai, Ariel dan Saran menerapkan kerja sama mengasuh Alleia dalam co-parenting mereka.
Ariel bahkan tidak ragu menyebutkan peran besar Sarah Amalia dalam mendidik anak perempuan mereka.
"Delapan puluh persen ibunya yang mendidik dia jadi seperti sekarang," kata Ariel.
"Kalau gue lebih ini, kalau dia minta tolong apa-apa biarin dikerjain sendiri dulu. Kalau ibu kan terlalu attach (langsung membantu). Makanya itu tugasnya bapak-bapak (agar anak mandiri)," pungkasnya.
Wah, ternyata Ariel tipe ayah yang tegas tapi tidak menghakimi ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 4 Tips Co-Parenting Pasangan yang Bercerai agar Berhasil Diterapkan
(*)