Baca Juga: Tips Hemat Belanjakan Uang Jajan Bulanan untuk Pelajar dan Mahasiswa
Meski doom spending memberikan ilusi kontrol, dampaknya justru sebaliknya.
Belanja yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kondisi keuangan memburuk di masa depan.
Misalnya, alih-alih menabung untuk membeli rumah atau investasi jangka panjang, banyak generasi muda yang memilih menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti liburan atau barang mewah.
Cara Mengatasi Doom Spending
Menurut Ylva Baeckström, memahami hubungan emosional dengan uang adalah langkah pertama untuk mengatasi doom spending.
Kurangnya pemahaman tentang keuangan, dapat menghalangi individu untuk melakukan langkah-langkah menggunakan uang dengan baik dan asal-asalan.
Memahami literasi keuangan juga menjadi dasar untuk tahu pentingnya menabung dan berinvestasi, sehingga dapat mencegah doom spending.
Generasi muda perlu didorong untuk mempelajari literasi keuangan sejak dini, agar mereka lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.
Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah berbelanja menggunakan uang tunai dan mengesampingkan debit, aplikasi paylater, dan pembayaran online lainnya.
Doom spending merupakan respons emosional terhadap ketidakpastian dan kecemasan terkait masa depan, terutama di kalangan Gen Z dan milenial.
Hindarilah mengeluarkan uang tanpa kendali agar tidak mengalami kerugian finansial di kemudian hari.
Baca Juga: 3 Cara Cerdas Ibu Milenial Mengatur Keuangan untuk Hindari Boncos
(*)