Kasus Balita Dibunuh karena Utang, Kenali Faktor Risiko Kekerasan terhadap Anak

Arintha Widya - Rabu, 25 September 2024
Faktor risiko kekerasan terhadap anak.
Faktor risiko kekerasan terhadap anak. globalmoments

Baca Juga: Antisipasi Kekerasan terhadap Anak, Begini Cara Ajarkan Batasan Bagian Tubuh

- Gangguan Perkembangan Otak: Paparan kekerasan di usia dini dapat mengganggu perkembangan otak, sistem saraf, dan berbagai sistem tubuh lainnya, yang berakibat buruk bagi perkembangan kognitif anak.

- Perilaku Berisiko: Anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terlibat dalam perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan alkohol dan narkoba, perilaku seksual berisiko, serta mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

- Masalah Reproduksi: Kekerasan seksual dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan, aborsi, infeksi menular seksual, termasuk HIV.

- Penyakit Tidak Menular: Kekerasan yang dialami anak berkontribusi pada risiko penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes di masa dewasa.

- Dampak pada Generasi Mendatang: Anak yang mengalami kekerasan lebih mungkin mengalami kesulitan dalam pendidikan dan pekerjaan, serta berisiko menjadi pelaku atau korban kekerasan di masa depan.

Faktor Risiko Kekerasan terhadap Anak

1. Di tingkat individu:

  • Kekerasan terhadap anak bisa terjadi karena faktor jenis kelamin dan usia;
  • pendidikan dan pendapatan rendah;
  • disabilitas atau masalah kesehatan mental;
  • penyalahgunaan alkohol dan narkoba; serta riwayat paparan kekerasan.

2. Tingkat hubungan dekat, mencakup:

  • Kurangnya ikatan emosional dengan orang tua atau pengasuh;
  • praktik pengasuhan yang buruk;
  • disfungsi keluarga dan perceraian;
  • bergaul dengan teman yang nakal;
  • menyaksikan kekerasan antara orang tua atau pengasuh
  • pernikahan dini atau paksa.

3. Tingkat komunitas:

  • Kemiskinan;
  • kepadatan penduduk yang tinggi;
  • kohesi sosial yang rendah dan populasi yang tidak menetap;
  • akses mudah ke alkohol dan senjata;
  • konsentrasi tinggi geng kriminal dan perdagangan narkoba.

4. Tingkat masyarakat:

  • Norma sosial dan gender yang melegalkan kekerasan;
  • kebijakan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sosial yang tidak merata;
  • kurangnya perlindungan sosial;
  • situasi pasca-konflik atau bencana alam;
  • lemahnya pemerintahan dan penegakan hukum.

Baca Juga: Bangun Tembok Perlindungan: Ini Peran Perempuan Mencegah Kekerasan pada Anak

Sumber: Kompas.com,WHO
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kasus Balita Dibunuh karena Utang, Kenali Faktor Risiko Kekerasan terhadap Anak