Parapuan.co - Untuk penderita hipertensi, penggunaan alat kontrasepsi membutuhkan pemantauan dari dokter.
Apalagi, tidak semua alat kontrasepsi aman digunakan perempuan penderita hipertensi.
Kamu yang memiliki riwayat hipertensi disarankan menggunakan alat kontrasepsi non hormonal.
Misalnya IUD (Intrauterine Device), kondom dengan spermisida, dan diafragma direkomendasikan sebagai alat kontrasepsi perempuan dengan darah tinggi.
Di sisi lain, penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB juga bisa menjadi alternatif lain.
Namun, penggunaan alat kontrasepsi pil KB membutuhkan pengawasan dari dokter.
Berikut ini tips pemakaian KB untuk penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi seperti dilansir dari Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga:
1. Hindari KB Hormonal dengan Dosis Tinggi
Perempuan dengan hipertensi terutama di atas usia 35 tahun berisiko mengalami gangguan saraf atau jantung apabila terpapar estrogen sintetis berlebihan.
Baca Juga: Tak Mengganggu, 4 Alat Kontrasepsi Ini Aman Dipakai Perempuan
Mengganti metode kontrasepsi mungkin diperlukan jika gaya hidup dan kondisi kesehatan berubah.
2. Rutin Konsultasi Dokter
Konsultasikan dengan dokter kandungan jika merasa tidak cocok dengan alat kontrasepsi yang digunakan.
Lakukan pemeriksaan rutin bulanan meski alat kontrasepsi yang digunakan untuk jangka panjang.
Penting untuk memantau efektivitas alat kontrasepsi dan mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Jangan lupa untuk memantau tekanan darah serta risiko penyakit lainnya.
3. Pemeriksaan Tekanan Darah Rutin
Kamu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin setiap bulan setelah menggunakan alat kontrasepsi.
Selain itu kamu juga disarankan untuk melakukan pemeriksan lanjutan untuk memastikan kondisi kesehatanmu.
Risiko serangan jantung dapat meningkat pada penderita hipertensi yang menggunakan KB estrogen dosis tinggi, sehingga pemantauan tekanan darah secara teratur sangat penting.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih alat kontrasepsi terutama jika memiliki riwayat hipertensi atau kondisi kesehatan lainnya.
Dokter akan membantu menentukan pilihan alat kontrasepsi yang paling aman dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatanmu.
Baca Juga: Dianggap Legalkan Pergaulan Bebas, Ini Penjelasan Kemenkes tentang Kontrasepsi untuk Remaja
(*)